Kesaksian Warga saat Gunung Lewotobi Meletus, Panik Lari di Kegelapan hingga Saling Tabrak - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Kesaksian Warga saat Gunung Lewotobi Meletus, Panik Lari di Kegelapan hingga Saling Tabrak - inews

Share This
Responsive Ads Here

 

Kesaksian Warga saat Gunung Lewotobi Meletus, Panik Lari di Kegelapan hingga Saling Tabrak - Bagian all

MAUMERE, iNews.id - Kengerian diceritakan warga selamat saat Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (3/11/2024) pukul 23.57 WITA. Erupsi ini terjadi tengah malam yang membuat permukiman warga gelap gulita.

Anton salah satu warga yang selamat mengatakan, Gunung Lewotobi meletus disertai dengan lava panas dan lontaran batu yang terjadi saat tengah malam. Kepanikan seketika melanda warga hingga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Kami lari pontang-panting. Itu kejadiannya jam 12 malam," ujar Anton dengan tubuh masih penuh abu vulkanis, Senin (4/11/2024).

Dia menceritakan kengerian saat para warga panik berlarian hingga saling tindih-menindih. Sebab kondisi di luar sudah gelap gulita dan penuh abu.

"Kondisi jalan sudah tidak dapat lihat apa-apa lagi. Kami lari sampai saling tabrak," katanya.

Dalam video juga terlihat sejumlah pengendara menyalamatkan diri saat erupsi. Suasana tampak mencekam karena penerangan hanya terlihat dari sorot cahaya lampu kendaraan.

Selain itu terlihat ada kondisi rumah warga yang terbakar dan roboh. Di balik reruntuhan rumah tersebut ada korban tewas tertimbun dipenuhi abu vulkanis.

"Satu keluarga enam orang tertimbun rumahnya roboh," ucap suara dalam rekamam video.  

Sementara itu, data terkini BNPB NTT mencatat ada 10 orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat letusan gunung api aktif tersebut hingga Senin (4/11/2024) siang.

Letusan ini memuntahkan material vulkanis berupa lava panas, batu dan kerikil yang menghantam permukiman warga lereng gunung.

Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu mengatakan, jumlah korban saat ini masih dalam proses pendataan di lapangan dan identifikasi.  

"Data terakhir yang saya terima hingga saat ini sudah menjadi 10 orang. Kami masih terus komunikasi dengan kawan-kawan di Flores Timur karena data ini terus bergerak setiap detik, menit hingga per jam," ujar Cornelis kepada iNews, Senin (4/11/2024).

Selain korban meninggal, sejumlah warga terluka akibat terkena serpihan batu dan kerikil yang menembus atap rumah merekaa. Pemandangan memilukan tampak di lokasi. Tim kesehatan dan SAR berjuang keras memberikan pertolongan pertama kepada para korban serta mengevakuasi mereka ke puskesmas terdekat.

Saat ini ribuan warga masih mengungsi, mencari tempat aman yang berada di luar jangkauan lontaran material vulkanis. BPBD Flores Timur juga telah mendirikan beberapa lokasi pengungsian darurat guna menampung warga terdampak.

Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages