Kisah Sukses Pengusaha Bakso, Lunasi Utang Miliaran Rupiah dari Bakso Malang Frozen
Sebelum akhirnya berbisnis bakso, dulu Dwi adalah seorang kontrakor pertambangan. Saat usahanya pailit, dia mencatatkan rugi hingga hampir menyentuh Rp2 miliar.
Kisah Sukses Pengusaha Bakso, Lunasi Utang Miliaran Rupiah dari Bakso Malang Frozen. (Foto: YouTube/Pecah Telur)
IDXChannel—Kisah sukses pengusaha bakso yang berhasil melunasi utang miliaran rupiah berkat bisnis bakso sangat menarik untuk diulas. Bisnis ini dilakoni oleh Dwi Rizky Setiawan, seorang eks kontraktor pertambangan.
Sebelum akhirnya berbisnis bakso, dulu Dwi adalah seorang kontrakor pertambangan. Saat usahanya pailit, dia mencatatkan rugi hingga hampir menyentuh Rp2 miliar. Kerugian itu merupakan utang yang harus dicicilnya kepada seorang rekan.
Awal mula bisnis, Dwi memilih berjualan adonan bakso. Karena berdasarkan riset yang dilakukannya, banyak orang mencari adonan bakso siap masak. Usaha adonan ini berjalan lancar selama satu tahun.
“Teman yang kami punya tanggungan itu sempat bilang, ‘Kamu bakulan bakso, berapa tahun bisa lunasi utang?’ tapi alhamdulillah kami buktikan bahwa kami mampu mencicil pembayaran ke dia,’ tutur Dwi dalam kanal YouTube Pecah Telur.
Usaha adonan bakso itu mencapai titik redupnya, namun Dwi tidak menyerah, dia memutar otak agar usaha bakso ini berjalan. Dia berupaya mengikuti tren agar eksis, saat itu dia terinspirasi dari bakso aci yang sedang booming.
Dwi akhirnya terpikir untuk membuat bakso malang frozen, mulanya promosi hanya dilakukan tanpa iklan berbayar di Facebook. Awal mula bisnis bakso malang frozen ini pun cukup terjal, dia beberapa kali ditandai spam oleh sistem Facebook.
Namun rezeki mulai menyapa ketika seorang pembeli tertarik untuk membeli bakso malang frozen buatannya, dan berencana untuk membawanya ke Hong Kong. Setelah itu, barulah bakso frozen buatan Dwi dan rekannya viral.
“Waktu viral itu, pengiriman bisa 12.000 bungkus tiap minggu. Itu dulu waktu sebelum COVID-19. Setelah pandemi turun lagi, tapi alhamdulillah sampai saat ini masih survive di pasar Hong Kong,” lanjut Dwi.
Perlahan-lahan bisnis bakso yang dilakoninya berkembang, hingga Dwi mampu membuka warung bakso sendiri. Dengan konsep yang unik, Dwi menawarkan menu porsi dasar yang murah, yakni hanya Rp2.000 per mangkuk.
“Bakso kemulan utang, karena dulu kami terjerat utang, kan. Isinya bakso dua, somay satu, dan gorengan satu. Habis itu ada tambahan topping lain, ada jerohan dan sebagainya,” kata Dwi.
Menu murah ini disediakan dengan keinginan agar bakso itu dapat dijangkau oleh semua orang, sebab dulu Dwi dan rekannya pernah sangat kesulitan uang, hingga membeli makanan ringan pun tidak mampu.
Bakso malang siap saji yang dia beri nama ‘Sritikah’ ini tetap eksis hingga hari ini. Berangkat dari bisnis adonan bakso, Dwi mengembangkan bisnis bakso frozen hingga mampu membangun pusat produksi sendiri dan membuka restoran bakso sederhana.
Hal yang menarik dari bisnis bakso milik Dwi ini adalah modal awal yang hanya Rp120.000, Rp70.000 dari dirinya sendiri untuk berbelanja bahan adonan bakso. Namun gagal, sehingga dia harus meminjam Rp50.000 dari sang ibu.
Barulah setelah itu bisnis adonan baksonya dimulai. Modal Rp120.000 itu berkembang perlahan-lahan hingga Dwi mampu mengumpulkan keuntungan yang diolah terus menerus menjadi modal, sampai akhirnya dia mampu membuat tempat produksi tanpa utang.
Itulah kisah sukses pengusaha bakso dari Malang yang inspiratif.
(Nadya Kurnia)
Komentar
Posting Komentar