Menbud Fadli Zon: Inggris Tak Mau Kembalikan Benda Sejarah Indonesia
Rabu, 06 Nov 2024 11:31 WIB
Jakarta, CNN Indonesia--
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Inggris masih tak mau mengembalikan benda-benda bersejarah Indonesia yang kini masih berada di Negara Raja Charles III tersebut.
Padahal, Fadli menyinggung banyak benda bersejarah peninggalan zaman prakemerdekaan Indonesia yang tersimpan di Inggris.
"Yang terbanyak itu Belanda dan Inggris. Nah Belanda sudah ada MoU [nota kesepahaman] untuk proses pengembalian itu. Tapi Inggris sampai sekarang tak mau mengembalikan. Padahal termasuk yang paling banyak," kata Fadli dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (6/11).
Fadli lantas menyinggung peristiwa Geger Sepoy/Sepehi atau momen penyerbuan pasukan Inggris terhadap Kraton Yogyakarta pada tanggal 19-20 Juni 1812. Kala itu, pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffless melakukan perampokan terhadap Keraton Yogyakarta.
Ia mengatakan Raffles saat itu banyak mengambil barang milik Keraton Yogyakarta hingga empat kapal. Barang-barang rampasan itu, lanjutnya, kini masih tersimpan di Inggris.
"Sampai empat kapal. Dua kapal tenggelam. Selebihnya ada di British Museum dan di British Library, termasuk ratusan manuskrip yang sampai sekarang tentu saja belum ada kembali," kata Fadli.
Melihat hal itu, Fadli mengatakan Kementerian Kebudayaan memiliki program repatriasi benda bersejarah atau cagar budaya yang masih ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.
Ia mengatakan upaya repatriasi ini sudah berjalan sejak puluhan tahun berjalan bahkan sejak awal Indonesia merdeka.
"Dan terus di dalam proses itu kita menerima benda-benda bersejarah yang dulu diambil oleh kolonial. Baik Belanda, Inggris, Prancis-- Prancis pernah menjajah kita ya--, Jepang, dan lain-lain," kata politikus Gerindra itu.
(rzr/kid)
Komentar
Posting Komentar