Pengumuman! Iuran BPJS Kesehatan Naik di Pertengahan 2025 - Bagian All
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan iuran peserta JKN akan naik. Rencananya, kenaikan itu dilakukan pada pertengahan 2025 mendatang.
Ali mengungkapkan hal itu karena perusahaan tengah dihadapkan dengan kondisi dan ancaman defisit hingga gagal bayar klaim. Untuk itu, pihaknya mengusulkan rencana kenaikan tarif iuran demi menutup defisit.
"Nanti akhir Juni atau awal Juli akan ditentukan, kira-kira berapa iuran, target manfaat, dan juga tarif (akan disesuaikan)," ujar Ali di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Senin (11/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Ali mengatakan pada tahun 2024 ini saja defisit klaim BPJS Kesehatan diperkirakan mencapai sekitar Rp20 triliun. Kondisi ini mengancam BPJS mengalami kondisi gagal bayar klaim peserta setelah tahun 2026 jika tidak ada perubahan pada tarif.
"Kalau tahun ini potensi defisit itu kira-kira sekitar Rp20 triliunan. Tapi tidak ada gagal bayar, mungkin sampai tahun 2026, makanya tahun 2025 (tarif) mau disesuaikan," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby menambahkan sejak tahun 2023 lalu sudah terjadi gap antara premium dengan biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan kepada peserta.
"Ada peningkatan premium menjadi 60.000, terjadilah cros pada tahun 2023 kemarin, disebut dengan gap cros, artinya sejak tahun 2023 antara biaya dengan premi, itu sudah lebih tinggi biaya," ucapnya.
Bahkan, kata Mahlil, lost ratio yang terjadi di BPJS kesehatan antara pendapatan premi dengan klaim yang dibayarkan bisa mencapai 100 persen. Sehingga kondisi ini yang mengancam BPJS menuju kondisi gagal bayar.
"Maka aktuaria lost ratio menjadi di atas 100 persen, ini tinggi terus, kalau gap antara cost dan premium seperti ini, maka kita sudah menuju defisit dan bakal menuju gagal bayar, tandanya BPJS tidak ada daya tahan," kata Mahlil.
Komentar
Posting Komentar