PGRI setuju penghapusan PPDB zonasi demi pemerataan pendidikan - ANTARA News - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
(Baca Post Terbaru) Xi Jinping dan Putin Absen KTT BRICS 2025 di Brasil, Ada Apa? | Sindonews   (Baca Post Terbaru) Evakuasi WN Brasil Juliana Marins, Agam Rinjani Dkk Dapat Penghargaan dari Pemerintah | Sindonews   (Baca Post Terbaru) Hari Ini Mulai Diterapkan Bebas Visa Kunjungan bagi Warga Negara Brasil dan Turki | Sindonews   (Baca Post Terbaru) Keluarga Juliana Marins Disebut Bakal Tuntut Pemerintah, Menhut: Kita Pertanggungjawabkan! | Sindonews   (Baca Post Terbaru) 30 Penumpang KMP Tunu yang Tenggelam di Selat Bali Belum Ditemukan, Basarnas Manfaatkan Golden Time - Sindonews   (Baca Post Terbaru) Suhu Panas di Prancis Mencapai 80 Derajat Celcius, Bisa untuk Goreng Telur! | Sindonews   (Baca Post Terbaru) 240 Bangunan Israel Rusak, 13 Ribu Warga Mengungsi, Dirjen Pajak: Belum Pernah Ada Kerusakan Sebesar Ini Sepanjang Sejarah - Padek Jawapos   (Baca Post Terbaru) Iran sebut korban jiwa akibat konflik dengan Israel capai 935 jiwa - ANTARA News   (Baca Post Terbaru) 54 Hari Layanan Daker Makkah, Jutaan Boks Katering hingga Ribuan Bus Pengantar Jemaah | Sindonews   (Baca Post Terbaru) #NewsFlash: Liburan ke Air Terjun Tumpak Sewu, Destinasi Wisata Populer di Perbatasan Malang dan Lumajang - Lumajang Satu  
demo-image

PGRI setuju penghapusan PPDB zonasi demi pemerataan pendidikan - ANTARA News

Share This
Responsive Ads Here

 

PGRI setuju penghapusan PPDB zonasi demi pemerataan pendidikan - ANTARA News

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengaku setuju dengan usulan penghapusan sistem zonasi sekolah, guna memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk melanjutkan pendidikan di sekolah yang diinginkannya.

Unifah menyampaikan hal tersebut sebagai tanggapan permintaan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk menghilangkan sistem zonasi sekolah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Artinya zonasi itu walaupun niatnya baik mau memeratakan mutu, tapi belum ada upaya-upaya strategis. Jadi kembali yang lama saja dengan diperbaiki sistemnya," kata Unifah saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemendikdasmen bakal umumkan soal PPDB Zonasi pada Februari 2025

Unifah menyoroti belum adanya upaya-upaya strategis dalam memberikan akses pendidikan yang merata. Dia juga menyinggung kendala yang dihadapi sebagian peserta PPDB, dimana mereka tidak bisa mendaftar ke sekolah yang diinginkan karena tempat tinggalnya tidak termasuk ke dalam zonasi sekolah tersebut.

Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pembenahan dalam sistem PPDB melalui kajian yang mendalam. Setelah itu kebijakan PPDB perlu mendapat pengawasan sehingga dipastikan pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.

"Berikan kesempatan setiap anak berkembang sesuai potensinya," ujar Unifah.

Baca juga: Sistem PPDB zonasi tengah dilakukan pengkajian
Baca juga: DPR: Penghapusan PPDB Zonasi harus pertimbangkan beragam aspirasi
Baca juga: Wapres minta sistem zonasi sekolah dihilangkan

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages