Presiden Korsel Minta Maaf soal Dugaan Skandal Ibu Negara
Jumat, 08 Nov 2024 17:55 WIB
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol minta maaf soal dugaan sejumlah skandal sang istri, Kim Keon Hee (kanan). (via REUTERS/G20 MEDIA CENTER)
--
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta maaf atas kontroversi dugaan sejumlah skandal yang melibatkan istrinya, Kim Keon Hee.
Namun, Yoon menolak rancangan undang-undang pembentukan tim penasihat khusus yang diusulkan oposisi untuk menginvestigasi tuduhan terhadap Kim.
Sang Ibu Negara Korsel telah menerima banyak kritikan karena sejumlah isu, termasuk skandal tas mewah, manipulasi saham, dan dugaan campur tangan dalam urusan pemerintahan.
Dilaporkan Yonhap News, Presiden Yoon menyampaikan kekhawatirannya terhadap Kim dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis (7/11).
"Saya yakin peran presiden bukanlah mencari-cari alasan. Semua ini terjadi karena kekurangan dan ketidak moralan saya sendiri," kata Yoon ketika menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
Sebelumnya, Kim sempat diinterogasi di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul terkait dugaan manipulasi saham dengan Deutsch Motors Inc dan suap tas tangan mewah Dior seharga US$2.200 (Rp35,6 juta) pada 20 Juli 2024.
Berdasarkan hukum Korea Selatan, setiap pejabat negara dan pasangannya memang dilarang keras menerima hadiah barang mewah senilai lebih dari US$750 (Rp11,7 juta).
Namun, jaksa memutuskan untuk tidak mendakwa sang ibu negara atas dugaan perannya dalam skema saham dengan dealer BMW tersebut, sebab Kim menyatakan bahwa ia tidak sadar akunnya digunakan untuk manipulasi.
Tak hanya itu, Kim juga sempat dituduh melakukan plagiarisme dalam disertasi PhD-nya saat masa kampanye kepresidenan Yoon dahulu.
Selanjutnya, ia pun dituduh mempengaruhi nominasi kandidat Partai Kekuatan Rakyat menjelang pemilihan umum Korea Selatan pada April lalu.
Kekalahan koalisi partai Yoon dalam pemilihan parlemen itu disebut-sebut imbas dari skandal Kim yang terkuak.
Yoon telah berkomentar terkait kasus yang menjerat sang istri untuk pertama kalinya pada Februari lalu dan menilai tuduhan tersebut bermotif politik.
Namun, Presiden Korsel itu kemudian menyatakan permintaan maaf atas skandal istrinya dalam sebuah konferensi pers pada Mei lalu. Ia mengakui bahwa sikap istrinya adalah "tindakan yang tidak bijaksana".
Dalam pidato publiknya yang terbaru, Yoon juga menentang rancangan undang-undang yang diajukan oleh oposisi untuk membentuk tim penasihat khusus yang nantinya akan menyelidiki berbagai tuduhan terhadap Kim.
"Dia seharusnya bersikap lebih hati-hati, dan fakta bahwa dia telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat jelas salah," ujar Yoon.
Ia kembali menyebut bahwa pembentukan rancangan undang-undang tersebut 'inkonstitusional' dan 'propaganda politik'.
Lebih lanjut, Yoon tidak membahas masalah apa pun terkait Korea Utara, yang hubungannya tengah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
(arn/bac)
Komentar
Posting Komentar