Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Konflik Timur Tengah Rudal Jelajah Tomahawk Rusia Ukraina

    Ukraina Minta Rudal Jelajah Tomahawk kepada AS, Ini Respons Rusia - Sindonews

    3 min read

     

    Ukraina Minta Rudal Jelajah Tomahawk kepada AS, Ini Respons Rusia

    Ukraina minta rudal jelajah Tomahawk kepada AS. Rusia menilai Ukraina sudah mulai gugup hadapi pasukan Moskow. Foto/US Navy

    KYIV 

    - Presiden

     Ukraina 

    Volodymyr Zelensky telah meminta rudal jelajah

     Tomahawk 

    kepada Amerika Serikat (AS) untuk melawan

     Rusia 

    ketika pertempuran terus memanas.

    Kremlin menilai langkah Zelensky itu sebagai bentuk kegugupan Kyiv terhadap kemajuan pasukan Moskow di sepanjang garis depan pertempuran.

    Upaya Zelensky itu diungkap The New York Times. Laporan media tersebut telah membuat pemimpin Ukraina frustrasi karena permintaan itu sebenarnya merupakan pembicaraan rahasia antara Kyiv dan Gedung Putih.

    Baca Juga

    Zelensky Frustrasi, Minta Rudal Tomahawk AS untuk Lawan Rusia tapi Dibocorkan Media

    Rudal jelajah Tomahawk memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil), jauh lebih besar daripada rudal apa pun yang saat ini dimiliki Ukraina dalam gudang senjatanya.

    Zelensky dengan tegas mengisyaratkan dalam sebuah video yang dirilis pada hari Rabu bahwa Kyiv memang membuat permintaan semacam itu.


    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa tren di garis depan pertempuran, di mana Rusia telah maju dalam tiga bulan terakhir dengan kecepatan tercepat dalam dua tahun, sudah jelas.

    "Dengan latar belakang dinamika ini, rezim Kyiv mulai menunjukkan kegugupan yang cukup besar," katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/11/2024).

    The New York Times melaporkan Zelensky meminta AS untuk menyediakan rudal Tomahawk sebagai bagian dari "rencana kemenangan" yang dia sampaikan awal bulan ini, yang sebagiannya dia katakan saat itu bersifat rahasia.

    Peskov mengatakan rencana Ukraina, baik rahasia atau tidak, "bermuara pada upaya Kyiv untuk menyeret negara-negara Barat sepenuhnya ke dalam perang secepat mungkin dan melegitimasinya."

    "Semua tipu daya ini memiliki tujuan akhir ini. Beginilah cara kami memandangnya," ujar Peskov.

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Lihat Juga: 4 Alasan Rusia Mengajak Indonesia Bergabung ke BRICS

    (mas)

    Komentar
    Additional JS