Untung Indonesia Tak Jadi Beli, Jet Tempur Siluman Ini Disebut Program Pesawat Mahal dengan Hasil Mengecewakan - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Untung Indonesia Tak Jadi Beli, Jet Tempur Siluman Ini Disebut Program Pesawat Mahal dengan Hasil Mengecewakan - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Untung Indonesia Tak Jadi Beli, Jet Tempur Siluman Ini Disebut Program Pesawat Mahal dengan Hasil Mengecewakan - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) baru saja merilis laporan penilaian terhadap program pesawat tempur F-35 Angkatan Udara AS.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2018 hingga 2023, tidak ada versi F-35 yang mencapai “tujuan kelayakan” seperti yang ditetapkan.

Hasilnya bahkan mengkhawatirkan yaitu dengan skor 0/6 selama enam tahun berikutnya secara berturut-turut, seperti dilporkan laman suckhoedoisong.vn, Senin (28/10/2024).

Hal ini membuat para pejabat pertahanan dan masyarakat mempertanyakan efektivitas proyek militer termahal dalam sejarah AS, dengan anggaran hingga USD 1.500 miliar.

Tak hanya F-35, pesawat militer AS lainnya seperti F-15E, F-22 Raptor, EA-18G, dan F/A-18 juga gagal mencapai tujuan operasionalnya selama periode tersebut.

Lini pesawat A-10, F-15C, F-15D dan F-16 hanya memenuhi persyaratan untuk beberapa tahun tertentu.

Kelemahan ini menimbulkan keraguan terhadap manajemen investasi dan strategi operasional militer.

Awalnya, F-35 diharapkan memberikan keunggulan teknologi yang unggul dalam pertempuran udara.

Namun, program tersebut terhambat oleh banyak masalah teknis.

Seperti halnya bug perangkat lunak, kegagalan mekanis dan kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi canggih.

Baca Juga:

Sistem radar dan manajemen data seringkali tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

Masalah-masalah ini secara signifikan membatasi kemampuan peperangan jaringan, yang merupakan persyaratan penting dalam operasi modern di mana berbagi informasi adalah kuncinya.

Dalam konteks di mana Rusia dan China dengan cepat mengembangkan kekuatan militer mereka, F-35 yang di bawah standar dapat mempengaruhi posisi strategis AS dalam perebutan superioritas udara.

Jet tempur F-35 buatan AS yang diproduksi oleh Lockheed Martin.

Biaya pemeliharaan F-35 sangat tinggi, sekitar USD 36.000 per jam penerbangan, jauh lebih mahal dibandingkan pesawat lain.

Alhasil memberikan tekanan pada anggaran Departemen Pertahanan AS.

Mempertahankan sistem F-35 yang sudah tua juga menghabiskan sejumlah besar anggaran yang harus diinvestasikan dalam teknologi modern dan program militer penting lainnya.

Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan ancaman asimetris, militer AS memerlukan pendekatan peralatan militer yang lebih fleksibel dan berkelanjutan.

Sementara negara-negara lain mengalihkan fokus mereka ke drone dan teknologi canggih, Pentagon masih terjebak dalam siklus pengeluaran yang mahal untuk F-35.

Hal ini merupakan peringatan serius mengenai alokasi anggaran militer yang tepat, terutama ketika AS tidak boleh ketinggalan dalam perlombaan teknologi pertahanan.

Skor 0/6 pada F-35 bukan sekadar metrik kering.

Akan tetapi mencerminkan kegagalan sistemik yang dapat berdampak besar pada keamanan nasional AS.

Baca Juga:

F-35, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin, dimulai dengan tujuan ambisius.

Tujuannya adalah untuk melengkapi AS dan sekutunya dengan angkatan udara generasi baru dengan kemampuan siluman, kemampuan manuver yang unggul, dan sistem pemrosesan berita yang cerdas dan terintegrasi.

Kemungkinan tujuan F-35 mencakup persyaratan kesiapan operasional, kemampuan tempur, dukungan misi dan integrasi teknologi.

Kenyataan menunjukkan bahwa tujuan-tujuan tersebut, seperti tingkat kesiapan tempur minimal 70% dan jumlah misi tempur yang berhasil, belum tercapai.

Kekurangan F-35 telah mendorong para pemimpin pertahanan untuk mempertimbangkan kembali seluruh strategi dukungan dan alokasi anggaran untuk program tersebut.

F-35 bahkan disebut oleh media Vietnam sebagai jet tempur mahal dengan hasil yang mengecewakan.

Halaman:
Jet tempur F-35 buatan AS yang diproduksi oleh Lockheed Martin.

Hal itu dituliskan laman suckhoedoisong.vn dalam artikelnya berjudul "F-35 merupakan program pesawat mahal dengan hasil mengecewakan" terbitan 25 Oktober 2024.

F-35 sendiri ternyata sempat digadang sebagai jet tempur masa depan Indonesia.

Melansir laman Bulgarian Military, Indonesia secara resmi meminta 48 unit jet tempur F-35 dari AS pada 2021 lalu.

Kesepakatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS dengan nilai sekira USD 14 miliar.

Baca Juga:

Tujuan Indonesia jelas, yakni memodernisasi angkatan udaranya dan meningkatkan kesiapan militer dengan menambahkan F-35.

Pada tahun 2022, Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Lockheed Martin untuk memulai persiapan pengiriman F-35.

Gelombang pertama jet tempur ini diharapkan tiba pada awal tahun 2026.

Namun kesepakatan belum menemui titik terang hingga kini.

Indonesia pun diketahui telah beralih dan memilih mendatangkan jet tempur Rafale buatan Prancis.

***

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages