Assad Punya Rp1,1 Triliun di Rekening Bank Inggris yang Dibekukan | Halaman Lengkap
Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan. Foto/anadolu
- Bashar al-Assad yang digulingkan dari pemerintahannya di Suriah itu memiliki 55 juta pound (USD69,4 juta atau Rp1,1 triliun) yang disimpan di rekening bank HSBC yang dibekukan di London.
Kabar itu diungkap media Inggris, mengutip beberapa sumber di sektor perbankan.
Menurut surat kabar itu, rekening pribadi yang dimiliki Assad telah menghasilkan bunga sejak dibekukan di bawah sanksi Inggris pada tahun 2011 dan merupakan bagian dari sekitar 163 juta pound (USD205,7 juta) aset yang dimiliki keluarga Assad dan sekutu mereka di Inggris.
Assad dan keluarganya sekarang berada di Moskow setelah diberi suaka oleh otoritas Rusia.
Sementarai itu, pasukan oposisi Suriah telah menemukan sejumlah besar narkotika Captagon (fenetylline) di gudang dan bahkan pangkalan udara militer.
Rezim Assad telah berulang kali membantah mereka mendukung perdagangan narkoba tersebut.
Namun, hal itu dilihat sebagai penyelamat bagi pemerintah yang kekurangan uang selama perang 14 tahun di negara itu.
Sementara itu, warga Palestina telah kembali ke kamp pengungsi Yarmouk di luar Damaskus.
Taghrid Halawi termasuk di antara mereka yang kembali untuk melihat rumah lamanya.
"Anda benar-benar merasa bahwa Palestina Anda ada di sini, meskipun Anda jauh dari Palestina," ungkap dia kepada kantor berita Associated Press.
"Bahkan dengan semua kehancuran ini, saya merasa seperti di surga. Saya berharap semua orang kembali, semua orang yang meninggalkan negara ini atau tinggal di daerah lain," papar dia.
Dibangun untuk menampung pengungsi Palestina pada tahun 1957, Yarmouk tumbuh menjadi daerah pinggiran kota yang ramai dengan sekitar 1,2 juta orang, termasuk 160.000 orang dari Palestina.
Setelah perang Suriah pecah pada tahun 2011, rezim Assad mengebom daerah pinggiran kota itu dengan hebat, menargetkan para pejuang di sana.
Kamp itu hampir terbengkalai, dan jumlah pengungsi Palestina di daerah itu sekarang mencapai 8.160 orang, menurut AP.
(sya)
Komentar
Posting Komentar