Banjir, Longsor dan Pergerakan Tanah Masih Mengintai Kawasan Cianjur, BPBD Imbau Warga untuk Selalu Waspada - Pojok Satu

 Peristiwa,

Banjir, Longsor dan Pergerakan Tanah Masih Mengintai Kawasan Cianjur, BPBD Imbau Warga untuk Selalu Waspada - Pojok Satu

POJOKSATU.ID- Bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir di Kabupaten Cianjur semakin meluas, Kamis (15/13) BPBD Cianjur minta warga untuk selalu waspada.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana alam terjadi di 15 kecamatan, yang menyebabkan ratusan rumah rusak, ribuan jiwa mengungsi serta tiga orang warga meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan, data yang terdampak bencana alam yang terjadi masih bersifat sementara.

Pihaknya pun meminta agar masyarakat tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir dan longsor, saat hujan lebat dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Unik Poll! Ada Kuliner Sego Penjara di Malang Harga Per Porsi Cuma Rp3 Ribu, Biar Murah Tapi Rasanya Nggak Murahan!

"Masyarakat harus hati-hati dan waspada terhadap daerah rawan bencana," terangnya.

Namun, menurutnya, di beberapa wilayah, air sudah mulai surut dan warga yang terdampak telah kembali ke rumah masing-masing.

"Beberapa wilayah sudah surut, dan masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.

Adapun ke 15 kecamatan yang terdampak, di antaranya Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campaka Mulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, serta Kecamatan Tanggeung.

Selain itu, rumah yang terdampak sebanyak 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, 75 rumah terancam, 1.375 jiwa mengungsi, 31 titik jalan tidak dapat diakses, serta tiga korban meninggal dunia di antaranya dua orang tertimbun longsor dan satu orang terbawa arus.

Baca Juga: Ngaku-Ngaku Jadi Jaksa Untuk Peras Pengusaha, AWS Diamankan Kejati Sumut

Sementara itu, Tim unit Search and Rescue (SAR) Cianjur melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana, salah satunya di Kecamatan Agrabinta.

Kepala Unit Siaga SAR Cianjur, Andika Zein mengatakan, bahwa Tim Rescue Unit Siaga SAR Cianjur akan melaksanakan pemantauan di wilayah terdampak lainnya bersama unsur SAR Gabungan, untuk memastikan situasi dan kondisi di setiap wilayah terdampak, dan tidak ada lagi permintaan evakuasi dari warga.

"Untuk memperkuat kekuatan personel di lokasi, Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari Kantor SAR Bandung ke Lokasi kejadian banjir," ujarnya.

Lanjutnya, berdasarkan data yang diterima oleh Unit Siaga SAR Cianjur dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, terdapat jumlah korban jiwa yang terdampak sebanyak 260 kepala keluarga (KK) dengan 1.084 jiwa dan 500 jiwa mengungsi.

Baca Juga: Inilah Sosok Agus Komarudin, Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Ngancar Kediri Ternyata Seorang Guru SDN Babadan 1

"Adapun kerugian materil yakni rumah terendam 410 rumah, rusak berat tujuh rumah dan lahan pertanian rusak seluas 20 hektar," ungkapnya.

Sebelumnya pada Rabu, 4 Desember 2024, wilayah Cianjur Selatan banjir akibat luapan sungai Cibuni yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Lokasi terdampak yaitu Kecamatan Leles, Kecamatan Kadupandak, kecamatan Sindangbarang dan Kecamatan Takokak.

Sementara itu, Kapolsek Agrabinta, IPTU Nanda Rihardja mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama tim gabungan terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan penanganan situasi darurat.

“Kami bersama tim gabungan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir bandang. Prioritas utama kami adalah keselamatan warga dan pemberian bantuan darurat,” ujar IPTU Nanda kepada wartawan.

Baca Juga: Polemik Gus Miftah Dinilai Jadi Ujian Berat bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dalam upaya penanganan, lanjut Nanda, Polsek Agrabinta bekerja sama dengan pemerintah desa, perangkat kecamatan, dan masyarakat setempat untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan serta mengamankan wilayah dari potensi kerusakan lebih lanjut.

Hingga saat ini, curah hujan masih tinggi di wilayah tersebut. Kapolsek juga mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir susulan, untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

“Kami terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana. Upaya penanganan darurat ini diharapkan dapat meminimalkan dampak yang lebih luas,” pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita