Ditemui Pramono Anung, Pimpinan PWNU DKI Titip Pergub Pesantren
Jakarta
-
Calon gubernur nomor urut 3,Pramono Anung Wibowomenemui Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Muhyidin Ishaq. Muhyidin menyebut pertemuan itu merupakan silaturahmi sebagai masyarakat dan tetangga.
"Kunjungan silaturahmi antara masyarakat. Saya sebagai warga masyarakat yang bertetangga dengan Pak Pram," kata Muhyidin di kediamannya di Kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2024).
Dia menyatakan bahwa Pilkada Jakarta kali ini merupakan kontestasi yang paling tenang. Dia berterimakasih kepada semua pihak yang telah menjaga situasi damai selama proses Pilkada berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, bahwa Pilkada Jakarta ini merupakan Pilkada yang paling adem, yang paling bermartabat, yang paling soft. Karena tidak ada kendala-kendala yang berarti," ucap Muhyidin.
Selain itu, Muhyidin juga menitipkan sejumlah pesan kepada Pramono Anung selaku Calon Gubernur Jakarta. Khususnya, kata dia, agar memperhatikan sektor pendidikan di Jakarta.
Termasuk, lanjutnya, meminta agar pemerintah daerah Jakarta menerbitkan peraturan gubernur tentang pesantren.
"Saya titip juga untuk Pergub pesantren karena belum ada perdanya. Barangkali kalau Pergub kan nanti kewenangan beliau sendiri untuk bisa melahirkan pergub tentang kepesantrenan," ucap dia.
Pramono Janji Buat Pergub Pesantren
Sebelumnya, Pramono berjanji akan membuat Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pesantren jika menang di Pilgub 2024. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pesantren.
"Ada Pergub, ada Perda yang membuat siapapun yang akan mengambil keputusan aparat penegak hukum tidak bisa melakukan tindakan apapun karena ada hukum yang melindunginya," ujar Pramono.
Pramono juga berjanji melanjutkan pembangunan Museum Rasulullah di kawasan Ancol Jakarta Utara. Sebelumnya, museum ini pernah diusulkan Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Untuk itu kami akan melanjutkan. Mudah-mudahan itu akan bisa diselesaikan di era kepemimpinan saya," ujarnya.
(ond/zap)
Komentar
Posting Komentar