Intelijen AS Buka-bukaan Kondisi Terkini Hizbullah di Perang Arab - CNBC Indonesia

 Internasional, Timur Tengah 

Intelijen AS Buka-bukaan Kondisi Terkini Hizbullah di Perang Arab

Jakarta, CNBC Indonesia - Hizbullah Lebanon mengalami pelemahan signifikan akibat serangan Israel, tetapi kelompok bersenjata yang didukung Iran ini diperkirakan akan berusaha membangun kembali kekuatan militernya, sehingga tetap menjadi ancaman jangka panjang bagi Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.

Informasi ini berasal dari sejumlah pejabat dan anggota parlemen AS yang telah menerima pembaruan intelijen terbaru terkait situasi ini, sebagaimana dikutip oleh Reuters, Kamis (5/12/2024).

Dalam beberapa minggu terakhir, intelijen AS menunjukkan bahwa Hizbullah mulai merekrut pejuang baru dan mencari cara untuk memproduksi senjata secara domestik, serta menyelundupkan bahan-bahan militer melalui Suriah. Namun, langkah-langkah ini terbentur tantangan, terutama setelah kesepakatan gencatan senjata yang melarang Hizbullah mendapatkan senjata baru.

Israel, dalam beberapa hari terakhir, telah meningkatkan upayanya untuk menghambat upaya tersebut dengan menghancurkan peluncur roket Hizbullah di Lebanon, membombardir perbatasan Suriah, dan mencegah pesawat Iran yang diduga membawa senjata untuk kelompok ini.

Meskipun persediaan senjata dan jumlah pejuang Hizbullah berkurang lebih dari setengahnya, kelompok ini masih mempertahankan ribuan roket jarak pendek di Lebanon. Hizbullah diperkirakan akan memanfaatkan pabrik senjata di negara tetangga dengan rute transportasi yang tersedia untuk membangun kembali persenjataan mereka.

Respon AS dan Kawasan

Washington berusaha menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk membatasi operasi Hizbullah, bekerja sama dengan negara-negara regional. Ada laporan bahwa AS dan Uni Emirat Arab tengah mendiskusikan kemungkinan pengurangan sanksi terhadap Assad jika ia memutus hubungan dengan Iran dan menghentikan jalur senjata ke Hizbullah.

Sementara itu, Hizbullah terus menegaskan perannya sebagai "perlawanan" terhadap Israel, meskipun fokus mereka saat ini adalah membangun kembali wilayah yang hancur akibat serangan Israel, termasuk rumah-rumah pendukung mereka di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut.

Intelijen AS juga mengungkapkan bahwa Hizbullah menghadapi kesulitan besar dalam melatih pasukan barunya. Kekurangan pelatihan ini, menurut pejabat AS, mencerminkan kesenjangan yang semakin besar dalam kapasitas militer Iran.

Kelemahan Hizbullah juga berarti bahwa Israel kini memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan serangan terhadap Iran tanpa ancaman signifikan di perbatasan utaranya.

Kondisi ini juga mencerminkan perubahan strategi Iran dalam menggunakan proksi-proksinya. Hamas di Gaza dilaporkan hanya dapat menjalankan taktik kecil-kecilan, sementara kelompok Houthi di Yaman terus meluncurkan rudal dan drone, meskipun banyak yang berhasil dicegat.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Aksi Keji Israel Terus Bergulir, Puluhan Jiwa Tewas

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita