Israel Ngebet Caplok Tepi Barat, Abu Obaida Serukan Penggencaran Operasi 'Serangan Yerusalem' - Halaman all - TribunNews
Internasional, Timur Tengah
Israel Ngebet Caplok Tepi Barat, Abu Obaida Serukan Penggencaran Operasi 'Serangan Yerusalem' - Halaman all - TribunNews
Israel Ngebet Caplok Tepi Barat, Abu Obaida Serukan Penggencaran Operasi 'Serangan Yerusalem'
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obaida memuji operasi penyerangan yang terjadi baru-baru ini di Yerusalem.
Seperti diberitakan, penyerangan yang dimaksud adalah penembakan terhadap warga Yahudi Israel di sebuah bus.
Baca juga: Keamanan Palestina Tolak Pelaku Penembak Pemukim Yahudi Israel di Terowongan Yerusalem yang Menyerah
Abu Obaida menggambarkan aksi penyerangan itu sebagai tindakan heroik oleh rakyat Palestina yang berani di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam pernyataannya, Abu Obaida mendesak pemuda Palestina dan faksi perlawanan di Tepi Barat untuk meningkatkan tindakan mereka terhadap tentara dan pemukim Pendudukan Israel.
Operasi-operasi seperti 'Serangan Yerusalem' kemarin, kata dia, menjadi langkah penting membendung niat Israel di Tepi Barat.
Baca juga: Militer Israel: Otoritas Palestina Potensial Runtuh, Jatuhnya Assad di Suriah Menjalar ke Tepi Barat
"Ia menekankan kalau upaya seperti itu sangat penting untuk mendukung Gaza dan melawan rencana pendudukan yang berkembang pesat untuk mencaplok Tepi Barat dan membangun 'realitas baru' di lapangan," tulis laporan Khaberni, Jumat (13/12/2024).
Smotrich: Sekaranglah Saatnya Israel Kuasai Gaza dan Perluas Pemukiman Tepi Barat
Ngebetnya Israel mencaplok Tepi Barat memang sudah terang-terangan diserukan para pejabat pendudukan.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada tanggal 9 Desember menyerukan agar Israel merebut kendali Jalur Gaza dari Hamas.
Selain itu, ini adalah momen untuk melancarkan "serangan" di Tepi Barat yang diduduki untuk membangun lebih banyak permukiman Yahudi dan mencegah berdirinya negara Palestina setelah jatuhnya pemerintahan Suriah secara tiba-tiba beberapa hari yang lalu.
Bezalel Smotrich menyebut jatuhnya Suriah ke tangan militan ekstremis sebagai 'kesempatan' bagi Israel untuk mencapai tujuannya di Gaza dan Tepi Barat.
“Sudah saatnya untuk merebut kendali atas Gaza dan mencabut otoritas sipil Hamas, memutus jalur hidupnya,” kata Smotrich dalam pertemuan fraksi Partai Zionis Religius (RZP) pada hari Senin.
“Kita telah melihat di Suriah bagaimana para pemimpin rezim melarikan diri seperti tikus ketika mereka menyadari bahwa mereka telah kehilangan cengkeraman kekuasaan".
"Hal yang sama dapat dicapai di Gaza. Kita sudah dekat – kita telah membuat langkah besar di sana. Sekarang, kita harus mengambil langkah berikutnya untuk mengamankan kemenangan yang menentukan dan jelas,” tambah menteri keuangan tersebut.
Pada hari Sabtu, militan ekstremis dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut ibu kota Suriah, Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Jatuhnya pemerintahan Suriah merupakan tujuan lama AS dan Israel.
Smotrich juga mengatakan bahwa Israel harus menolak kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, bahkan jika kesepakatan itu berujung pada pembebasan sejumlah tawanan yang masih ditahan kelompok itu di Gaza.
"Daripada membahas kesepakatan parsial yang meninggalkan banyak sandera, mengorbankan pencapaian perang, dan mengurangi peluang kemenangan, kita harus terus maju. Kita harus berhenti takut pada bayangan kita sendiri dan melakukan apa yang perlu dilakukan," katanya.
"Jika kita mengambil langkah-langkah yang diperlukan ini, dengan pertolongan Tuhan, kita akan melihat para pemimpin Hamas yang tersisa melarikan diri seperti tikus, putus asa untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Ini akan membawa semua sandera pulang dan menghilangkan ancaman terhadap Israel untuk selamanya."
Untuk wilayah Tepi Barat yang diduduki, Smotrich menganjurkan peningkatan pemukiman Yahudi dan penetapan “fakta di lapangan” untuk memastikan negara Palestina tidak akan pernah berdiri.
“[Kita] harus mengakhiri kebijakan penahanan dan pertahanan serta beralih ke inisiatif dan serangan. Kita harus membongkar pusat-pusat teror, memperkuat permukiman Yahudi, dan menciptakan fakta-fakta di lapangan yang mencegah berdirinya negara Palestina dan menyingkirkan kemungkinan ini dari agenda untuk selamanya.”
(oln/khbrn/rntv/tc/*)
Komentar
Posting Komentar