Jakarta Jerat Fincantieri Italia Pakai Cara Cerdas Buat Kasih Offset ke Indonesia Tak Cuma Kapal PPA Paolo Thaon untuk TNI AL Saja - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM- Calon armada baru TNI AL Indonesia, Pattugliatori Polivalenti d'Altura (PPA), juga dikenal sebagai Paolo Thaon di Revel Class, adalah platform angkatan laut yang mampu melakukan berbagai tugas, termasuk patroli, peperangan permukaan, antipembajakan, pengawasan, perlindungan, dan kontrol atas zona maritim.
Dikutip Zonajakarta.com dari Overt Defense, kapal PPA buatan Fincantieri Italia ini memiliki panjang total sekitar 143,00 meter dan panjang tegak lurus 133,00 meter, dengan lebar 16,50 meter dan kedalaman 10,50 meter.
Armada kapal PPA buatan Fincantieri Italia yang akan segera bergabung ke jajaran TNI AL Indonesia ini memiliki kecepatan maksimum 32 knot dan jangkauan 5.000 mil laut berkat sistem propulsi CODAG CC canggih yang menggabungkan dua mesin diesel dengan gas alternator turbin (TAG) atau dua paket daya sel bahan bakar (FCPP).
PPA dapat menampung awak maksimum 171 orang, memiliki dek penerbangan untuk helikopter SH90 atau EH101 dan hanggar yang dapat menampung dua SH90 atau satu EH101.
Kapal PPA tersedia dalam tiga konfigurasi (Light, Light Plus, dan Full) dengan berbagai tingkat kemampuan.
Baca Juga:
Konfigurasi Light hanya memiliki meriam utama Oto Melara 127mm/64 Vulcano, meriam sekunder Oto Melara 76mm/62 Strales, meriam otomatis Oerlikon KBA B06 25mm, dan dua RCWS Oto Melara, sedangkan konfigurasi Light+ dan Full juga memiliki rudal antipesawat Aster, rudal antikapal Teseo, dan torpedo Black Arrow.
Bergantung pada konfigurasinya, kapal-kapal tersebut juga memiliki Sistem Kontrol Kokpit, Sistem Manajemen Tempur (CMS), Sistem Komunikasi Internal dan Eksternal, Radar Navigasi, Sistem Pengawasan Inframerah, Paket Perang Elektronik (EW), dan Sistem Kontrol Tembakan.
Fincantieri perusahaan galangan kapal Italia pada 28 Maret 2024 lalu mengumumkan penandatanganan kontrak pihaknya dengan PT PAL untuk menyediakan 2 kapal Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) Paolo Thaon di Revel Class untuk Indonesia.
Dalam siaran resminya, Fincantieri Italia menyebut nilai kontrak pembelian dua kapal OPV untuk Indonesisa itu mencapai 1,18 miliar euro atau sekitar Rp20,4 triliun.
Indonesia sudah mengaktifkan kontrak pembelian 2 kapal PPA dari Fincantieri Italia lantaran uang muka pembayarannya sudah dicairkan Kemenkeu.
Baca Juga:
Dikutip Zonajakarta.com dari Antara edisi 12 November 2024, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa kontrak pembelian 2 PPA dari Fincantieri kemungkinan sudah aktif.
Hal ini karena informasi yang dia terima pencairan uang muka alias Down Payment (DP) untuk dua kapal itu telah diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA,” kata Laksamana Ali seperti dikutip dari Antara.
Nama 2 kapal PPA dari Fincantieri itu bahkan sudah disiapkan oleh TNI AL Indonesia.
KASAL mengungkapkan dua nama kapal patroli lepas pantai (PPA) pesanan Indonesia dari galangan kapal Italia Fincantieri bakal diberi nama KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya.
Baca Juga:
Laksamana Ali menjelaskan dua nama pejuang itu dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat untuk Prabu Siliwangi, dan Jawa Timur untuk Brawijaya.
“Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia, red.) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi,” kata Laksamana Ali.
Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) yang dibeli Indonesia dari Fincantieri Italia adalah kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) multiperan dengan panjang 143 m yang diawaki oleh sekitar 170 personel.
Kapal PPA ini awalnya dipesan Italia untuk Angkatan Lautnya namun akhirnya dijual Fincantieri ke Indonesia.

Fincantieri disebut sengaja menjual OPV pesanan angkatan laut Italia kepada Indonesia.
Baca Juga:
"Penyediaan dua PPA kepada Angkatan Laut Indonesia sedang dipercepat mengingat ketegangan yang disebabkan oleh aktivitas angkatan laut China di kawasan tersebut," tulis European Security & Defence edisi 28 Maret 2024 seperti dikutip Zonajakarta.com.
Fincantieri beralasan "Unit-unit tersebut akan dapat mendukung Indonesia dalam melindungi kepentingan nasional dan berkontribusi pada stabilitas kuadran strategis Indo-Pasifik yang rapuh".
Tak cuma membeli kapal PPA, Indonesia rupanya juga akan mendapatkan offset dari Italia.
Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari artikel berjudul "Indonesia Mengamankan Pengaturan Offset dalam Kontrak untuk PPA Italia" terbitan Janes edisi 27 Desember 2024, Jakarta disebut telah mendapatkan serangkaian pengaturan offset dalam kontraknya untuk dua kapal patroli lepas pantai multiperan (Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) dengan pembuat kapal Italia Fincantieri.
"Dokumen yang diberikan kepada Janes pada tanggal 22 Desember oleh sumber yang dekat dengan masalah tersebut menunjukkan bahwa pengaturan ini mencakup penyediaan simulator angkatan laut skala penuh dan bantuan bagi Indonesia untuk mengembangkan desain kendaraan listrik dalam negeri dan kemampuan produksi di dalam negeri," jelas media berbahasa Inggris tersebut.
Baca Juga:
Dikutip Zonajakarta.com dari Kemhan, melalui Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, ofset menjadi kewajiban dalam setiap pengadaan alpalhankam dari luar negeri.
Ofset pertahanan merupakan salah satu langkah pemerintah dalam upaya membangun kemandirian Industri Pertahanan dan peningkatan kualitas SDM bidang pertahanan.
Dengan mekanisme ofset diharapkan Industri Pertahanan dapat meraih teknologi pertahanan yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi alpalhankam untuk kemandirian Industri Pertahanan di masa mendatang, serta Pembangunan SDM pertahanan melalui pengembangan pendidikan.
Ofset merupakan implementasi paradigma belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar