Kasus Makam Pasutri di Bulukumba Dibongkar Diduga gegara Pilkada Kini Damai

-
Kasus pemindahan makam pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang diduga dipicu perbedaan pilihan politik di Pilkada Bulukumba 2024 berakhir damai. Kisruh ini diselesaikan melalui mediasi aparat setempat.
"Ya, benar (sudah damai antara pemilik lahan dengan anak yang makam orang tuanya dibongkar dan dipindahkan). Tiga pilar, Kepala Desa Manjalling bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah memediasi dan mendamaikan kedua pihak," ujar Kapolsek Ujung Loe AKP Abdul Muhaemin kepada detikSulsel, Minggu (1/12/2024).
Proses mediasi dan damai kedua belah pihak berlangsung di kediaman pemilik lahan bernama Muhammad Ansar di Dusun Palattae, Desa Manjalling, Kecamatan Ujung Loe, Jumat (29/11). Warga bernama Nurmi yang makam kedua orang tuanya dibongkar hadir saat proses mediasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ansar membenarkan jika dirinya dan Nurmi sudah didamaikan. Dia menyebut ada sejumlah unsur yang terlibat dalam proses damai tersebut.
"Sudah damai. Karena ada mi pemerintah yang mendamaikan. Bhabinkantimbas, Babinsa, ada semua," ucapnya.
Ansar pun menepis informasi yang menyebut pemindahan makam terkait dengan perbedaan pilihan politik pada pilkada. Kendati begitu, dia mengaku jika memang dirinya meminta untuk memindahkan makam kedua orang tua Nurmi dari lahan miliknya.
"Iye (saya meminta pindahkan makam orang tua Nurmi). Tidak ada hubungannya dengan pilkada ini, tidak ada, demi Allah," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, heboh di media sosial makam pasangan suami istri dibongkar di Bulukumba. Pembongkaran makam itu diduga dipicu gegara anak dari almarhum berbeda pilihan politik dengan pemilik lahan makam di Pilkada Bulukumba 2024.
"Iye, ada (pembongkaran makam karena diduga beda pilihan politik)," ungkap Kepala Desa Manjalling, Mukrimin kepada detikSulsel, Sabtu (30/11).
Peristiwa itu terjadi di Desa Manjalling, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba pada Jumat (29/11). Namun Mukrimin tidak menjelaskan lebih detail kronologi kejadian tersebut.
(asm/ata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar