KF-21 Buatan Korea Selatan dan Indonesia Siap Jadi Jet Tempur Generasi Kelima Paling Aman di Dunia Karena Catatan Gemilang Ini - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Pada tanggal 29 November 2024, Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan pencapaian besar bagi jet tempur KF-21.
KF-21 berhasil menyelesaikan 1.000 uji terbang tanpa insiden apa pun.
Pencapaian ini menggarisbawahi keselamatan dan keandalan KF-21 yang luar biasa saat menjalani pengujian ketat untuk mencapai kesiapan operasional.
Melansir laman Army Recognition, Sabtu (30/11/2024), KF-21 telah menjalani berbagai macam pengujian sejak penerbangan perdananya pada Juli 2022.
Termasuk evaluasi kecepatan supersonik, manuver ketinggian tinggi, dan penilaian avionik tingkat lanjut.
Pengujian tersebut menyoroti peran penting KF-21 dalam ambisi Korea Selatan untuk memperkuat kemampuan kedirgantaraan domestiknya.
Program KF-21 bertujuan untuk meningkatkan kemandirian Korea Selatan dalam pembuatan alat pertahanan, mengurangi ketergantungan pada pemasok asing, dan memperluas potensi ekspornya untuk teknologi canggih.
Tercapainya 1.000 penerbangan tanpa kecelakaan tidak hanya membuktikan keselamatan pesawat tetapi juga mencerminkan keahlian teknis tim teknik dan pengujian KAI.
Tonggak sejarah ini menunjukkan komitmen Korea Selatan terhadap jaminan kualitas yang ketat dan pengembangan pesawat militer kelas dunia.
Saat KF-21 memasuki fase pengujian berikutnya, termasuk integrasi senjata dan evaluasi operasional, jet tempur tersebut tetap menjadi simbol ambisi Korea Selatan untuk memimpin dalam teknologi pesawat tempur generasi 4,5.
Baca Juga:
Kemajuan program KF-21 memperkuat keyakinan KAI dalam menghadirkan pesawat canggih yang mampu menghadapi tantangan pertahanan modern sekaligus membina kemitraan keamanan regional dan internasional.
Pengembangan KF-21 Boramae menyoroti niat strategis Korea Selatan untuk meningkatkan otonomi pertahanannya dan meminimalkan ketergantungan pada pemasok asing.
Diluncurkan pada awal tahun 2000-an sebagai proyek KF-X, program tersebut bertujuan untuk mengganti pesawat tempur F-4 dan F-5 yang sudah tua di Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF).
Setelah satu dekade perencanaan dan studi kelayakan, proyek mendapatkan momentum pada tahun 2011 dengan pendanaan sebesar USD 8,8 miliar dan kemitraan strategis dengan Lockheed Martin untuk transfer teknologi.
Indonesia bergabung dengan program KF-21 pada tahun 2015, memberikan kontribusi sebesar 20% dari biaya sebagai imbalan atas transfer teknologi dan jet tempur untuk angkatan udaranya meski akhirnya ada penyesuaian kesepakatan.
Prototipe pertama KF-21 diluncurkan pada April 2021, diikuti oleh penerbangan perdana yang sukses pada 19 Juli 2022.
Sejak saat itu, KF-21 telah mencatat ribuan jam terbang, yang membuktikan kemampuan kecepatan supersoniknya, kemampuan manuver, dan integrasi persenjataannya.
Dirancang untuk bersaing dengan pesawat tempur generasi 4,5 lainnya seperti Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon, KF-21 dilengkapi teknologi canggih seperti radar Active Electronically Scanned Array (AESA), sistem persenjataan serbaguna dan fitur desain siluman.
Setelah mencapai 1.000 serangan tanpa kecelakaan pada bulan November 2024, KF-21 memperkuat reputasinya untuk keandalan dan kematangan teknologi.
Baca Juga:
Produksi serial dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026, dengan pesanan awal sebanyak 120 unit untuk ROKAF.
Pesawat ini juga diposisikan untuk diekspor ke pasar di Asia Tenggara dan Timur Tengah, yang merupakan tonggak penting bagi industri kedirgantaraan Korea Selatan.
KF-21 merupakan contoh tujuan negara untuk menjadi pemimpin global dalam pertahanan udara sekaligus meningkatkan keamanan nasional dan kemandirian teknologi.
Melansir laman Bulgarian Military, perlombaan untuk mengembangkan jet tempur generasi kelima telah meningkat secara global.
Berbagai negara pun berinvestasi dalam teknologi canggih untuk menyaingi atau melampaui platform mapan seperti F-35 AS.
Sukhoi Su-57 Rusia menekankan siluman, kemampuan manuver super, dan persenjataan hipersonik untuk superioritas udara dan misi serangan.
Chengdu J-20 Tiongkok memprioritaskan siluman dan keterlibatan jarak jauh, yang mendukung modernisasi militernya.
Sementara itu, TAI KAAN Turki dan KF-21 Boramae Korea Selatan (dengan potensi peningkatan generasi kelima) mencerminkan aspirasi regional untuk desain dalam negeri dengan avionik canggih dan fitur siluman.
HAL AMCA India dijadwalkan untuk memperkenalkan pesawat tempur siluman bermesin ganda pada tahun 2030-an, memanfaatkan sistem yang digerakkan oleh AI.
Inisiatif-inisiatif ini menggarisbawahi berbagai tingkat kemajuan teknologi dan prioritas strategis dalam domain kompetitif pertempuran udara generasi berikutnya.
KF-21 sendiri adalah pesawat tempur multiperan generasi 4,5 yang dikembangkan oleh KAI, dengan potensi untuk peningkatan generasi kelima.
Pesawat ini memiliki konfigurasi mesin ganda yang ditenagai oleh mesin General Electric F414-GE-400K, yang memungkinkan kecepatan maksimum Mach 1,8 dan jangkauan tempur 2.900 km.
KF-21 menggabungkan avionik mutakhir, termasuk radar AESA untuk kewaspadaan situasional dan pelacakan target yang unggul, dan sistem penargetan elektro-optik (EOTS) terintegrasi.
Baca Juga:
Elemen siluman, seperti penampang radar yang diperkecil, meningkatkan kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang diperebutkan.
KF-21 dirancang untuk membawa berbagai macam persenjataan, mulai dari rudal AIM-120 AMRAAM hingga senjata udara-ke-darat presisi, dengan rencana untuk ruang senjata internal pada varian mendatang.
Dengan enam prototipe yang saat ini tengah menjalani pengujian ekstensif, KF-21 siap untuk diproduksi secara penuh pada tahun 2026.
Jet tempur generasi baru tersebut siap memodernisasi angkatan udara Korea Selatan dan meningkatkan profil ekspor pertahanannya, yang melambangkan langkah maju yang besar dalam ambisi kedirgantaraan negara tersebut.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar