Luhut Buka-bukaan Malaysia Kalah dari Indonesia Soal Ini - CNBC Indonesia

 

Luhut Buka-bukaan Malaysia Kalah dari Indonesia Soal Ini

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
02 December 2024 15:45
Luhut Binsar Pandjaitan dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia berada di posisi yang bagus jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia, dalam hal iCORE.

"Jadi Bapak-Ibu sekalian sebenarnya kita pada posisi yang bagus kalau Anda lihat tadi iCORE kita dibandingin Filipina, dibandingin Malaysia, Indonesia itu paling tinggi," ujar Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Senin (2/12/2024).

Meski demikian, Luhut menyatakan kita harus hati-hati mengenai iCORE yang tinggi. Perlu dilakukan perbaikan untuk mendapat manfaatnya. Ia menyebut bahwa iCORE RI masih tinggi di angka 1.000 triliun, tapi dengan inefficiency yang juga tinggi.

Pilihan Redaksi

iCORE sendiri merupakan sistem Advanced Analytics yang menggunakan IoT, Machine Learning, big data (Data Operasi, Maintenance, Engineering) menjadi suatu sistem Artificial Intelligence untuk meningkatkan performance pembangkit secara realtime agar menjadi pembangkit yang kompetitif.

iCORE memberikan layanan analisa baik secara manual maupun advanced sesuai jenis pembangkit dan teknologi yang diterapkan di pembangkit tersebut.

"Tinggal iCORE kita ini yang masih jelek kalau iCORE ini kita bisa perbaiki, saya kira apa yang terakhir di sini, program ini semua itu saya kira ini tidak ada masalah. Akan bisa terselesaikan dengan baik, dan kita sudah belajar selama 11 tahun kita paham betul bagaimana menyelesaikan ini semua," kata Luhut.

"Jadi tadi sudah saya bilang iCORE kita tadi tinggi, kemudian inefficiency kita tinggi, sehingga kita punya ada seribu triliun, seribu triliun kalau kita terjemahkan angka pertumbuhan katakan 2-3%, 2% on top of 5%, ya 7%. Kita bisa tumbuh lebih bagus dari itu." pungkasnya.


(fab/fab)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita