Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Darurat Militer Featured Korea Selatan Pilihan

    Parlemen Korea Tolak Darurat Militer yang Ditetapkan Presiden Yoon Suk-yeol | Republika Online

    5 min read

     

    Parlemen Korea Tolak Darurat Militer yang Ditetapkan Presiden Yoon Suk-yeol | Republika Online Mobile

    Personel polisi dan militer Korea diminta mundur dari halaman Majelis Nasional.

    Orang-orang mencoba masuk saat petugas polisi berjaga di depan Gedung Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024).
    Dok. AP/Lee Jin-man Orang-orang mencoba masuk saat petugas polisi berjaga di depan Gedung Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/12/2024).

    REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam. Dalam pernyataannya, Yoon menegaskan akan melenyapkan kekuatan "anti-negara".

    Sponsored

    Dia menyatakan akan melawan oposisi yang mengendalikan parlemen negara Korea dan pihak-pihak yang dituduh bersimpati dengan Korea Utara. Beberapa jam setelah dia menyatakan darurat militer, parlemen Korea Selatan memilih untuk mencabut dekret tersebut.

    Dilansir laman AP pada Selasa (3/12/2024), Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik menyatakan bahwa anggota parlemen akan melindungi demokrasi bersama rakyat. Woo meminta personel polisi dan militer untuk mundur dari halaman Majelis.

    Scroll untuk membaca

    Langkah mengejutkan Presiden Korsel itu mengingatkan kembali pada era pemimpin yang belum pernah dilihat negara itu sejak 1980-an. Keputusan ini bahkan langsung dikecam oleh oposisi dan pemimpin partai konservatif Yoon sendiri.

    Menyusul pengumuman Yoon, militer Korea Selatan mengumumkan bahwa parlemen dan pertemuan politik lainnya yang dapat menyebabkan kekacauan sosial akan ditangguhkan, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.

    Militer juga mengatakan bahwa para dokter yang mogok di negara itu harus kembali bekerja dalam waktu 48 jam, kata Yonhap. Ribuan dokter telah mogok selama berbulan-bulan atas rencana pemerintah untuk menambah jumlah mahasiswa di sekolah kedokteran. Militer mengatakan siapa pun yang melanggar keputusan tersebut dapat ditangkap tanpa surat perintah.

    Berdasarkan hukum Korea Selatan, darurat militer dapat dicabut dengan suara mayoritas di parlemen, di mana Partai Demokrat yang beroposisi memegang mayoritas. Segera setelah deklarasi tersebut, juru bicara Majelis Nasional menyerukan dalam pernyataan darurat yang dirilis di saluran YouTube-nya agar semua anggota parlemen berkumpul di Majelis Nasional. Ia mendesak personel militer dan penegak hukum untuk tetap tenang dan mempertahankan posisi mereka.

    Semua anggota parlemen yang berjumlah 190 orang berpartisipasi dalam pemungutan suara mendukung pencabutan darurat militer. Rekaman televisi menunjukkan tentara yang telah ditempatkan di parlemen meninggalkan lokasi setelah pemungutan suara.

    Beberapa jam sebelumnya, TV memperlihatkan petugas polisi menghalangi pintu masuk Majelis Nasional dan tentara berhelm membawa senapan di depan gedung untuk membatasi akses masuk ke gedung. Seorang fotografer AP melihat sedikitnya tiga helikopter, kemungkinan dari militer, mendarat di dalam kompleks Majelis, sementara dua atau tiga helikopter berputar-putar di atas lokasi tersebut.

    Pemimpin People Power Party yang konservatif pimpinan Yoon, Han Dong-hoon, menyebut keputusan untuk memberlakukan darurat militer itu "salah" dan bersumpah untuk

    menghentikannya bersama rakyat. Pemimpin oposisi Lee Jae-myung, yang kalah tipis dari Yoon dalam pemilihan presiden 2022, menyebut pengumuman Yoon ilegal dan inkonstitusional.

    Sebelumnya, Yoon mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa darurat militer akan membantu membangun kembali dan melindungi negara agar tidak jatuh ke jurang kehancuran nasional. Ia mengatakan akan memberantas pasukan pro-Korea Utara dan melindungi tatanan demokrasi konstitusional.

    "Saya akan melenyapkan pasukan anti-negara secepat mungkin dan menormalkan negara," ujarnya sambil meminta rakyat untuk percaya padanya dan menoleransi beberapa ketidaknyamanan.

    Langkah Yoon terkait deklarasi darurat militer ini merupakan yang pertama sejak demokratisasi negara itu pada 1987. Darurat militer terakhir di negara itu terjadi pada bulan Oktober 1979.

    Loading...

    Berita Terkait

    Presiden Korsel Umumkan Darurat Militer Pertama Kali Sejak 1980, Ini Isi Lengkap Dekretnya

    Internasional - 7 jam yang lalu

    Atasi Angka Kelahiran Rendah, Pemerintah Korsel Bakal Bentuk Kementerian Baru

    Health - 09 May 2024, 22:37

    Foto Terbaru Tunjukkan Transformasi V BTS Jadi Lebih Macho, Bikin Army Salah Fokus

    Happening - 16 March 2024, 13:43

    Fans Karina Aespa Buat Komen Negatif Tentang Lee Jae-Wook, Agensi Ancam Tempuh Jalur Hukum

    Happening - 01 March 2024, 10:05

    Kabar Asmara Karina Aespa dan Lee Jae-Wook Diduga Beredar untuk Tutupi Berita Politik

    Happening - 28 February 2024, 12:55

    Rekomendasi

    Komentar
    Additional JS