Peristiwa,
Ruas Jalur Pantura Pasuruan Tergenang Banjir: Pemotor Banyak yang Mogok
Jumat, 6 Desember 2024 - 07:39 WIB
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Banjir kembali melanda ruas jalur Pantura di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat dini hari. Peristiwa ini memicu kemacetan dan menyulitkan pengendara, terutama pemotor yang terpaksa menghadapi genangan setinggi lutut orang dewasa. Insiden ini menjadi perhatian, mengingat jalur tersebut merupakan akses utama penghubung Surabaya dan Banyuwangi.
Banjir di Jalur Nasional: Kendala Bagi Pengguna Jalan
Hujan deras yang mengguyur selama lebih dari lima jam memicu melubernya Sungai Kedawung, sehingga banjir merendam ruas jalan nasional di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Lokasi yang terdampak berada di sisi timur Pasar Ngopak. Ketinggian air mencapai satu lutut orang dewasa, menyebabkan sejumlah kendaraan, khususnya roda dua, mogok.
Makruf, seorang pengendara motor yang nekat menerjang genangan, menceritakan pengalaman kurang menyenangkannya. "Saya hanya ingin cepat pulang ke rumah setelah bekerja di pabrik di wilayah Beji. Ternyata motor saya mogok di tengah genangan," ungkapnya dengan nada pasrah.
Banjir di lokasi ini bukanlah hal baru bagi warga sekitar. Setiap musim hujan tiba, genangan kerap terjadi akibat kiriman air dari wilayah lebih tinggi, seperti kawasan Gunung Bromo.
Dampak pada Arus Lalu Lintas
Kendaraan roda empat dari arah Surabaya menuju Banyuwangi maupun sebaliknya harus mengurangi kecepatan untuk menghindari kerusakan akibat genangan. Sementara itu, para pengendara motor yang mencoba menerjang banjir justru banyak yang terjebak.
Menurut laporan, meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, genangan air yang terjadi di jalan nasional tentu berdampak besar terhadap aktivitas warga dan pengguna jalan. "Kami sudah terbiasa dengan situasi ini, tetapi tetap saja sulit," ujar seorang warga setempat.
Upaya Penanganan dan Pengamanan
Aparat dari Satlantas Polres Pasuruan Kota, bersama sejumlah relawan, berjaga di lokasi untuk membantu kendaraan yang mogok dan mengarahkan lalu lintas. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran di jalur utama yang menghubungkan kota besar di Jawa Timur.
Namun, upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi masalah yang lebih besar. Perbaikan sistem drainase dan langkah preventif untuk mencegah banjir musiman di kawasan ini menjadi kebutuhan mendesak.
Penyebab Utama Banjir: Curah Hujan Tinggi dan Kiriman Air
Banjir yang melanda ruas jalan ini disebabkan oleh kombinasi curah hujan tinggi dan kiriman air dari wilayah lebih tinggi, terutama dari kawasan Gunung Bromo. Kapasitas Sungai Kedawung yang terbatas tidak mampu menampung volume air yang besar, sehingga meluap ke jalan raya.
Fenomena ini semakin menegaskan pentingnya pengelolaan lingkungan dan infrastruktur di kawasan rawan banjir. Langkah-langkah seperti pengerukan sungai, pembangunan tanggul, dan peningkatan kapasitas drainase harus menjadi prioritas.
Banjir yang melanda ruas jalur Pantura di Pasuruan menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah yang menjadi langganan banjir. Langkah cepat dan terintegrasi dari pemerintah daerah, masyarakat, dan relawan diperlukan untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa depan.
Sebagai pengguna jalan, kita juga harus meningkatkan kewaspadaan saat melintas di kawasan rawan banjir, khususnya pada musim hujan.
Komentar
Posting Komentar