Rusia Sebut Indonesia Punya Pilihan Satu-Satunya Beli Su-57 Jika Ingin Mengejar Jet Tempur Generasi Kelima - Zona Jakarta
Rusia Sebut Indonesia Punya Pilihan Satu-Satunya Beli Su-57 Jika Ingin Mengejar Jet Tempur Generasi Kelima - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Hampir semua negara yang mengejar superioritas udara pasti menginginkan jet tempur generasi kelima.
Termasuk Indonesia yang pernah membidik untuk membeli jet tempur F-35 Lighting II dari Amerika Serikat.
Menurut keterangan Global Security, pada 18 Maret 2020, dalam artikel berjudul "Indonesia mengincar pembelian Jet Tempur F-35 Lighting II Join Strike."
Tahun 2020 lalu, pada saat Wakil Menteri Pertahanan Indonesia yang menjabat Sakti Wahyu Trenggono mengonfirmasi bahwa pemerintah dapat mempertimbangkan pembelian F-35.
Harga F-35 yang jatuh dan surplus yang diperoleh dari pembatalan pesanan Turki memaksa AS untuk membuka pasar baru bagi jet garis depannya.
Bersamaan dengan pembelian jet F-35 oleh negara tetangga Australia dan Singapura untuk memberikan perlawanan yang efektif terhadap jet tempur J-15 China.
Jet tempur yang berbasis di kapal induk di tengah sengketa maritim yang sedang berlangsung dengan Beijing.
Trenggono mengindikasikan bahwa Jakarta mungkin akan melirik F-35 Lightning II Joint Strike Fighter buatan Lockheed Martin untuk memenuhi kebutuhan tempur generasi berikutnya dari Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU).
Baca Juga:
Trenggono tidak meragukan hal itu. Dalam pernyataannya, Trenggono mengatakan, "Kami sedang menjajaki (kemungkinan) untuk mengubah pengadaan ke F-35 dari AS."
Namun permintaan Indonesia itu kemudian mendapatkan penolakan oleh AS, dengan menyebut bahwa Indonesia setidaknya membutuhkan waktu 9 tahun untuk membeli F-35.
Menurut pernyataan AS, Indonesia dianggap masih harus masuk daftar tunggu dan salam waktu itu diminta untuk mendapatkan jet tempur generasi 4,5.
Dengan demikian peluang Indonesia untuk mendapatkan jet tempur generasi kelima mengalami kendala.
Namun bukan berarti tak mungkin, pasalnya Rusia menyebut Indonesia memiliki peluang membeli Su-57 jika ingin mengejar kemampuan jet tempur generasi kelima.
Selain itu Su-57 dianggap sebagai satu-satunya pilihan Indonesia paling masuk akal untuk mendapatkan jet tempur generasi kelima.
Menurut Topwar.ru, pada 27 November 2024, dalam artikel berjudul "Su-57, tidak ada antrian tapi untuk saat ini."
Indonesia yang merupakan negara yang menganut gerakan non-blok, sehingga menjaga netralitasnya dalam pembelian senjata.
Baca Juga:
Saat ini Indonesia telah membeli beberapa jet tempur dari Barat seperti Rafale dan kemungkinan F-15EX.
Sehingga untuk itu Indonesia punya kesempatan membeli senjata buatan Rusia, untuk menyeimbangan pembelian senjata.
Negara sekitar Indonesia terus melakukan modernisasi dan merombak persenjataannya dengan cepat.
Kawasan Asia Tenggara dipenuhi dengan negara yang pro dan kontra terhadap Tiongkok, pasokan pesawat dari negara-negara yang berpartisipasi dalam konfrontasi tidak realistis.
Saat ini hubungan Indonesia dan Tiongkok cukup baik dan hangat, namun klaim Tiongkok atas sebagian besar Laut Cina Selatan belum dibatalkan.
Vietnam, Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina sampai taraf tertentu terlibat dalam sengketa wilayah ini.
Indonesia yang gagal membeli Su-35, Indonesia memutuskan membeli Rafale.
Sementara itu akuisisi F-35 oleh negara tetangga Singapura dan Australia, serta pengiriman pesawat tempur generasi kelima Tiongkok dan Amerika ke wilayah tersebut.
Telah meningkatkan kemungkinan bahwa akuisisi Rafale saja tidak akan dianggap cukup untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sementara di sisi lain F-35 dan J-35 tidak akan dijual, jadi Su-57 hampir menjadi satu-satunya pilihan normal bagi negara di kawasan sengketa Laut Cina Selatan.
Ketika Indonesia terus memperkuat hubungan pertahanan dengan Rusia, sebagaimana dibuktikan dengan laporan pembelian senjata baru, masih ada kemungkinan besar bahwa negara tersebut akan membeli Su-57 dan untuk menggantikan kontrak Su-35 yang masih berlaku.
***
Sumber: topwar.ru, Global Security
PT PAL Sukses Jalani Overhaul Kapal Selam KRI Cakra 401 Meski di Tengah Kondisi Covid-19
F-35 AS Saja Berisiko Macet Produksinya Tapi Rafale Pesanan Indonesia Digembar-gemborkan Dassault Aviation Prancis Bisa Dikirim dalam 3 Tahun Saja
Komentar
Posting Komentar