Sebut "Rakyat Jelata" Saat Tanggapi Hinaan Miftah, Jubir Istana: Di KBBI Artinya Rakyat Biasa
/data/photo/2024/05/22/664d4d5105319.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengungkit definisi dari "rakyat jelata" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti "rakyat biasa".
Hal tersebut Adita sampaikan ketika meminta maaf karena menggunakan diksi "rakyat jelata" saat menanggapi Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh bernama Sunhaji.
"Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah rakyat biasa, yaitu kita semuanya rakyat Indonesia," ujar Adita dalam Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12/2024).
Kompas.com sudah meminta izin untuk mengutip pernyataan Adita.
Meski demikian, Adita menyadari diksi "rakyat jelata" yang dia gunakan itu kurang tepat.
Dia menilai, telah terjadi pergeseran makna dalam kata "rakyat jelata" pada era ini.
Baca juga: Soal Parcok, Yulius: Bila Kritik Dianggap Tidak Beretika, Ini Akan Berdampak Pada Demokrasi
Adita menduga kejadian serupa bisa terulang ke depannya akibat dari pergeseran makna tersebut.
"Kejadian ini sama sekali tidak disengaja," ucapnya.
Adita mengaku akan introspeksi diri dan berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya.
Baca juga: Profil 6 Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Prita Laura dan Adita Irawati
Dia pun memohon maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan diksi "rakyat jelata".
"Untuk itu, secara pribadi saya memohon maaf atas kejadian ini yang menyebabkan kontroversi terhadap masyarakat," imbuh Adita.
Adapun pernyataan Adita yang menyinggung "rakyat jelata" ini menuai kecaman dari warganet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar