Di WEF Davos 2025, Indonesia Dorong Dialog Nasional Inklusif dan Implementasi 5 Poin Konsensus untuk Akhiri Krisis Myanmar - Global Liputan6

 Internasional 

Di WEF Davos 2025, Indonesia Dorong Dialog Nasional Inklusif dan Implementasi 5 Poin Konsensus untuk Akhiri Krisis Myanmar - Global Liputan6

Liputan6.com, Davos - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menyerukan pentingnya dialog nasional inklusif untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Myanmar dalam pertemuan "Diplomacy Dialogue on Myanmar" di World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2025, pada Rabu (22/1/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap konflik yang terus berlanjut di Myanmar sejak 2021. Ia menyoroti dampak krisis yang meluas, termasuk meningkatnya kejahatan transnasional dan menjamurnya produksi opium di negara tersebut.

"Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif dan ruang yang aman bagi terwujudnya dialog," ungkap Menlu Sugiono, dalam pernyataan pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (23/1). 

Ia juga menegaskan pentingnya implementasi lima poin konsensus (5PCs) yang menjadi pedoman dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

Selain itu, Menlu Sugiono mengundang para mitra internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan melalui The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).

Ia juga menekankan bahwa penyelesaian masalah pengungsi Rohingya adalah kunci penting dalam mengakhiri krisis kemanusiaan di Myanmar.

Forum Khusus Bahas Isu Myanmar

Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri World Economic Forum 2025 di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2025). (Dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri World Economic Forum 2025 di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2025). (Dok. Kemlu RI)

Pertemuan "Diplomacy Dialogue on Myanmar" menjadi salah satu forum terbatas yang membahas solusi diplomatik dan kolaboratif untuk krisis Myanmar. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tokoh internasional, termasuk Komisioner Tinggi HAM PBB, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar, Presiden Palang Merah Internasional, Direktur Jenderal Organisasi Migrasi Internasional, Menteri Luar Negeri Thailand, serta pemimpin organisasi masyarakat sipil dunia.

Para peserta mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam mendorong perdamaian di Myanmar. Harapan agar Indonesia melanjutkan upayanya menjadi suara utama dalam penyelesaian krisis ini juga diungkapkan oleh berbagai pihak.

Selain menjadi pembicara dalam forum tersebut, Menlu Sugiono dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara mitra di sela-sela WEF Davos 2025.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita