Kesehatan
Dokter Bagikan Tips Olahraga Jalan Kaki Bagi Pemula, Biar Efeknya Tetap Maksimal
Jalan kaki adalah salah satu olahraga sederhana yang mudah dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Walau disebut sebagai olahraga yang paling mudah, berjalan kaki tetap harus dilakukan dengan tepat, terutama bagi pemula yang baru mencoba olahraga tersebut.
Tetap membutuhkan persiapan, perhitungan, dan rutinitas agar bisa merasakan manfaat besar dari olahraga jalan kaki.
Spesialis kedokteran olahraga, Dr dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, CCD, Subsp APK(K) mengatakan bagi pemula yang ingin memulai rutinitas olahraga jalan kaki harus dimulai dengan bertahap. Gunakan juga alas kaki yang tepat dan nyaman untuk menghindari risiko kesehatan, seperti cedera.
"Dengarkan tubuh, hidrasi dan nutrisi yang cukup, dan variasikan rute dan intensitas," ucapnya kepada detikcom, Rabu (15/1/2025).
Dirinya juga mewanti-wanti agar tak berlebihan saat berolahraga jalan kaki. Pasalnya, kata wanita yang akrab disapa dr Tata itu, olahraga jalan kaki yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif, seperti cedera overuse, kerusakan kulit, gangguan sirkulasi, serta juga kelelahan fisik dan mental.
Begitu juga bagi masyarakat yang memiliki kondisi tertentu sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulainya.
"Overtraining bukan hanya terjadi pada olahraga berat, tetapi juga pada aktivitas sederhana seperti jalan kaki jika dilakukan secara berlebihan," sambungnya lagi.
Berapa banyak langkah kaki yang dianjurkan dalam sehari?
dr Tata mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa yang melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150-300 menit per minggu, yang jika dikonversikan menjadi langkah kaki setara dengan 7.000-10.000 langkah per hari.
Mengacu pada sebuah studi, ia mengatakan bahwa manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan memperbaiki kesehatan mental, mulai terlihat pada kisaran 7.000-10.000 langkah per hari.
Meski begitu, kebutuhan langkah setiap individu bervariasi tergantung usia, kondisi kesehatan, dan tingkat kebugarannya.
"Misalnya, untuk lansia, target langkah harian mungkin lebih rendah karena pertimbanggan kemampuan fisik," ucapnya.
Komentar
Posting Komentar