Enggan Makan Program Makanan Bergizi Gratis, Siswi Kelas 6 SD di Kabanjahe Menangis Ingat Orangtua - Halaman all - Tribun-medan
Kesehatan
Enggan Makan Program Makanan Bergizi Gratis, Siswi Kelas 6 SD di Kabanjahe Menangis Ingat Orangtua - Halaman all - Tribun-medan
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Jajaran Kodim 0205/TK, menggelar uji coba pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG), kepada para pelajar di Kabupaten Karo.
Kali ini, sekolah yang menjadi sasaran penyaluran MBG ini berada di SDN 040445, Desa Ketaren, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Selasa (7/1/2025).
Amatan www.tribun-medan.com, tampak ratusan siswa di sekolah tersebut antusias menyambut personel TNI saat memberikan paket makanan bergizi tersebut.
Semua pelajar terlihat rapi duduk di kursinya masing-masing sambil menunggu dibagikan makanan yang berisikan nasi, sayuran, dan lauk ayam semur ini.
Namun, setelah semua pelajar dipersilakan untuk memakan paket makanan bergizi tersebut tampak satu orang pelajar yang hanya duduk diam.
Ketika ditanya kenapa tak makan seperti teman-temannya, siswi yang duduk di bangku kelas 6 tersebut mengaku ingin makan di rumah karena ingat orangtua.
"Ingat orangtua pak," ucapnya.
Sambil menyeka air mata, dirinya mengatakan tak bisa makan sendiri sementara orangtuanya terutama ibunya belum tau sudah makan atau belum.
Dikatakannya, keluarganya yang sederhana membuat ibunya turut harus banting tulang bekerja sebagai buruh tani.
Namun, meskipun sempat menetaskan air mata dirinya mengaku senang bisa mendapatkan bantuan MBG ini.
Mengetahui adanya siswi yang mengalami kondisi ini, lantas personel Kodim 0205/TK langsung memberikan tambahan paket makanan agar bisa dibawa oleh siswi bernama Sri ini ke rumahnya.
"Tadi kita lihat ada yang enggak mau makan, karena kondisi keluarganya memang sederhana jadi siswi tersebut mau makan di rumah. Makanya tadi kita juga berikan tambahan agar bisa dimakan bersama keluarganya," ujar Dandim 0205/TK Letkol Inf Ahmad Rangkuti.
Lebih lanjut, setelah lulus dari sekolah dasar ini Sri mengaku nantinya ia ingin melanjutkan pendidikannya di pesantren.
Dikatakannya, hal tersebut dikarenakan ia ingin membantu keluarganya dengan mencari sekolah yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan.
"Mau lanjut ke pesantren di Medan," pungkasnya.
Letkol Inf Ahmad Rangkuti, mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya menggelar uji coba di beberapa sekolah yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Karo.
"Menindaklanjuti program bapak Presiden, kita menggelar uji coba pemberian MBG kepada pelajar. Untuk tahap awal, kita sebar di sekolah tingkat dasar di Kecamatan Berastagi dan Kabanjahe," ujar Ahmad, Selasa (7/1/2025).
Diungkapkan Ahmad, hal ini dikarenakan beberapa wilayah di Kabupaten Karo yang jaraknya cukup jauh.
Selain itu, untuk tahap awal uji coba ini masih dilakukan di seputar Kodim terlebih dahulu.
"Untuk ke depan, kita akan lihat bagaimana arahan lebih lanjut dari pusat," ucapnya.
Kisah yang mirip juga terjadi sehari sebelumnya, Senin 6 Januari 2025 di tempat dan lokasi berbeda.
Seperti video yang dibagikan Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, tampak seorang guru yang sedang menanyakan sesuatu pada salah satu muridnya.
Guru tersebut merasa heran lantaran salah satu muridnya justru tak menyantap makanan seperti teman-temannya yang lain.
"Silakan makan. Kenapa? Kenapa tidak mau makan?"
"Mau buat mama," jawab siswa pada video.
"Kasih buat mama?"
"Iya."
Terlebih alasan di baliknya membuat para netizen turut prihatin.
"Kenapa mau kasih mama?"
"Karena di rumah tidak ada nasi," jawabnya.
Pada video yang dibagikan tampak salah satu murid itu menutup kotak makan serta menaruh susu kotak dalam tasnya.
"Jarang-jarang anak masih inget mamanya belum makan di rumah,"tulis @a_***
"Semoga jadi anak yang sukses dan selalu berbakti kepada ortu yah nak," tambah @ae***
"Nangissss, dek semoga Allah kasih rezeki lebih ya kalo sudah besar," imbuh @ya***
(mns/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Komentar
Posting Komentar