Timur Tengah, Internasional
Israel Gali Halaman Masjid Ibrahimi Tepi Barat untuk Buka Akses Pemukim Yahudi | Republika Online Mobile
Israel dituding hendak meyahudisasikan Masjid Ibrahimi
REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON— Pihak berwenang Israel telah mulai merampas dan menggali tanah di kompleks Masjid Ibrahimi untuk memfasilitasi akses bagi para pemukim di Tepi Barat yang diduduki.
Sponsored
Dikutip dari Wafa, Kamis (2/1/2025), penggalian dilakukan oleh Israel di halaman Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam konteks upaya penjajah yang terus menerus mengancam untuk melucuti kekuasaan kotamadya di daerah tersebut.
Selain itu pula juga merupakan bagian dari rencana Israel berskala besar yang bertujuan untuk memberlakukan kontrol atas tempat itu dan meng-Yahudi-kan tempat itu, demikian pernyataan Pemerintah Kota Hebron pada Selasa (31/12/2024).
Penggalian dan perluasan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, karena ilegal dan tidak memiliki pembenaran obyektif atau hukum, pemerintah kota menambahkan dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa tindakan ini menimbulkan ancaman serius terhadap struktur historis dan religius Masjid Ibrahimi, serta sekitarnya, yang merupakan bagian integral dari warisan budaya Palestina.
Dikatakan bahwa serangan Israel ini merupakan bagian dari serangkaian pelanggaran yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk meng-Yahudi-kan Masjid Ibrahimi, dan "tindakan ini adalah untuk memaksakan fakta-fakta baru di lapangan dan menghapus identitas Palestina dari situs tersebut."
Scroll untuk membaca
Pemerintah Kota memperingatkan dalam sebuah pernyataan pers tentang konsekuensi dari penggalian yang dilakukan Israel di halaman masjid, seraya menegaskan bahwa penggalian tersebut merupakan bagian dari upaya pendudukan Israel yang lebih luas yang bertujuan untuk melucuti kekuasaan pemerintah kota, menciptakan fait accompli baru, melenyapkan identitas Palestina dan meng-Yahudi-kan tempat tersebut.
Mereka mengecam penggalian dan penggalian tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, yang tidak memiliki tujuan atau pembenaran hukum, serta bahaya serius terhadap struktur sejarah dan keagamaan situs dan sekitarnya, yang merupakan bagian integral dari warisan budaya Palestina.
Mereka menyerukan kepada semua lembaga lokal dan internasional untuk segera turun tangan untuk menghentikan pelanggaran Israel dan melindungi situs tersebut.
Kota Hebron, yang menjadi lokasi Masjid Ibrahimi, merupakan rumah bagi sekitar 160 ribu Muslim Palestina dan sekitar 800 pemukim Israel yang terkenal agresif, yang tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh sekitar 1.500 tentara Israel.
Israel telah mengusir satu-satunya pemantau internasional yang melindungi warga Palestina di Hebron dari 800 pemukim yang dijaga ketat, salah satunya adalah pelaku pembantaian tahun 1994 yang memicu pengusiran mereka.
Tiga puluh tahun yang lalu, seorang pemukim Israel, Baruch Goldstein, menerobos masuk ke dalam Masjid Ibrahimi dan menembaki para jamaah Muslim Palestina, menewaskan 29 orang.
Peta Tepi Barat - (Republika)
BACA JUGA: Sektor Penerbangan Israel Terpukul Hebat Akibat Ulah Sendiri Genosida Gaza
Empat orang Palestina terbunuh pada hari yang sama dalam bentrokan yang terjadi di sekitar Masjid sebagai tanggapan atas pembantaian tersebut.
Setelah itu, masjid dibagi menjadi dua, dengan bagian yang lebih besar diubah menjadi sinagog sementara pengawasan ketat diberlakukan terhadap warga Palestina dan area-area yang ditutup sepenuhnya untuk mereka, termasuk pasar penting dan jalan utama, jalan Shuhada.
Otoritas pendudukan menutup masjid selama 10 hari setiap tahunnya dengan dalih hari raya Yahudi.
Youve reached the end
Komentar
Posting Komentar