Rabu
13Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
Home Dunia Internasional

Kebakaran di Los Angeles Meluas hingga Hollywood, Terparah dalam 2 Dekade - detik

4 min read

 Peristiwa, Internasional 

Kebakaran di Los Angeles Meluas hingga Hollywood, Terparah dalam 2 Dekade

Kebakaran di Los Angeles Meluas hingga Hollywood, Terparah dalam 2 Dekade - detik | OPSIIN-1
Los Angeles 

-

Kebakaran hutan dahsyat melanda Los Angeles telah memaksa ratusan orang di wilayah Palisades, Eaton dan Hurst untuk mengungsi. Laporan terbaru, menyebutkan kobaran api yang membakar semak belukar menghanguskan kawasan Hollywood Hills.

Kebakaran yang mulai terjadi sejak Selasa (07/01) waktu setempat itu sedikitnya telah menewaskan lima orang. Data terakhir Rabu (08/01), setidaknya 400.000 rumah dan bisnis di California tidak mendapat pasokan listrik.

Selain itu, petugas pemadam kebakaran (damkar) menyebut kobaran api yang tidak terkendali ini membuat tim penyelamat kewalahan dan pasokan air terancam.

Merespons isu soal pasokan air dan damkar, Wali Kota Los Angeles Karen Bass berkomentar terkait anggaran. Dia mengaku di tahun fiskal 2025 ini, anggaran pemadam kebakaran bakal lebih tinggi ketimbang tahun 2024 lalu.

"Tekanan air menurun akibat kebutuhan besar dalam menanggulangi insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Bass. "Air tetap tersedia di Palisades lewat pompa air untuk kebakaran (hydrant) dan juga lewat tandon penyimpanan air yang telah dikerahkan untuk kebutuhan itu."

Biden batalkan kunjungan luar negeri

  Dunia Internasional,   Pesawat Mata-mata Militer AS Berkeliaran di 'Depan Pintu' China | Halaman Lengkap  logo-apps-sindo Makin mudah baca berita nasional dan internasional.  Kanal  MNC Portal  Live TV  MNC Networks  Muhaimin Jum'at, 08 Agustus 2025 - 09:41 WIB  Pesawat Mata-mata Militer... Pesawat mata-mata militer AS Combat Sent berkeliaran di depan pintu China di Laut China Selatan. Foto/US Air Force  BEIJING - Sebuah pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) telah terdeteksi terbang jauh ke wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang oleh media Amerika gambarkan sebagai "depan pintu" China. Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat itu muncul di wilayah tersebut pada hari Selasa lalu. Pentagon biasanya tidak mengungkapkan secara spesifik tentang operasi militernya, tetapi lembar fakta Angkatan Udara AS menyebutkan bahwa pesawat mata-mata Combat Sent mengumpulkan informasi pengintaian elektronik strategis untuk para pengambil keputusan dalam rantai komando militer AS.  "Menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara mendetail, memberikan analisis strategis bagi para prajurit," ujar Angkatan Udara AS, dalam penjelasan tentang peran platform tersebut dalam mengembangkan tindakan penanggulangan anti-radar yang efektif seperti jamming (pengacauan), sebagaimana dikutip dari Newsweek, Jumat (8/8/2025).  Baca Juga: China Bangun Armada di Tengah Laut, Nelayan atau Mata-Mata?  Menurut geodata yang dilaporkan situs web Flightradar24, Comba Sent yang juga dikenal sebagai RC-135U menyelidiki perairan di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan dalam penerbangan 10 jam dari pusat militer utama di Jepang barat daya.  Penerbangan pada 6 Agustus tersebut pertama kali terdeteksi oleh analis intelijen sumber terbuka MeNMyRC1, mantan anggota kru RC-135 dan spesialis platform intelijen sinyal. Mereka mengatakan bahwa jarang sekali penerbangan mata-mata AS terlihat begitu jauh di selatan Laut China Selatan, sekaligus mencatat bahwa wilayah tersebut seringkali kekurangan penerima darat yang cukup untuk menangkap jejak pesawat.  Combat Sent, yang dikerahkan pada akhir Juni dari daratan Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Kadena di Pulau Okinawa, Jepang, melakukan penerbangan terakhirnya tepat setelah pukul 06.00 pagi waktu terkoordinasi universal atau UTC, menurut Flightradar24. Pesawat itu baru mendarat setelah pukul 16.00 sore UTC di hari yang sama.  Catatan penerbangan menunjukkan bahwa Combat Sent telah dikerahkan dalam penerbangan yang diduga untuk pengumpulan intelijen elektronik setidaknya 11 kali sejak 1 Juli, menyelidiki wilayah yang disengketakan, termasuk di selatan perbatasan Korea Utara serta di dekat provinsi paling selatan China; Hainan, yang merupakan lokasi salah satu kapal induk Angkatan Laut China yang ditempatkan di Laut China Selatan.  Angkatan Udara menyatakan bahwa awak pesawat Combat Sent mencakup minimal 10 perwira perang elektronik dan enam atau lebih spesialis area misi. Pesawat ini memiliki jangkauan bahan bakar lebih dari 4.500 mil dan ketinggian operasional lebih dari 35.000 kaki.  Militer AS mengoperasikan dua platform Combat Sent. Kedua platform tersebut pertama kali terbang pada pertengahan 1960-an dan diperkirakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2040-an.  Lembaga think tank yang berbasis di Beijing, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, menulis di X bahwa mereka telah melacak 48 serangan mendadak oleh pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan pada bulan Juli saja, empat di antaranya adalah RC-135.  China mengeklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly di lepas pantai barat Filipina dan telah menguasai gugusan Paracel di sebelah timur Vietnam sejak pertengahan 1970-an.  Di kedua gugus pulau yang disengketakan tersebut, China telah memperluas beting dan mereklamasi terumbu karang secara artifisial untuk membangun pangkalan militer besar yang menampung radar, barak, dan lapangan terbang.  China belum berkomentar atas kehadian pesawat mata-mata AS tersebut. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan kepada wartawan pada 9 Februari: "Pesawat dan kapal perang AS sering melakukan pengintaian jarak dekat di sekitar China, yang secara serius mengancam keamanan nasional China dan merusak perdamaian serta stabilitas regional."  (mas)  wa-channel Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari  Follow Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga! Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya  Infografis  J-36 China Diklaim Bisa... J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS -  SINDOnews Baca juga Dunia Internasional, Pesawat Mata-mata Militer AS Berkeliaran di 'Depan Pintu' China | Halaman Lengkap logo-apps-sindo Makin mudah baca berita nasional dan internasional. Kanal MNC Portal Live TV MNC Networks Muhaimin Jum'at, 08 Agustus 2025 - 09:41 WIB Pesawat Mata-mata Militer... Pesawat mata-mata militer AS Combat Sent berkeliaran di depan pintu China di Laut China Selatan. Foto/US Air Force BEIJING - Sebuah pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) telah terdeteksi terbang jauh ke wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang oleh media Amerika gambarkan sebagai "depan pintu" China. Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat itu muncul di wilayah tersebut pada hari Selasa lalu. Pentagon biasanya tidak mengungkapkan secara spesifik tentang operasi militernya, tetapi lembar fakta Angkatan Udara AS menyebutkan bahwa pesawat mata-mata Combat Sent mengumpulkan informasi pengintaian elektronik strategis untuk para pengambil keputusan dalam rantai komando militer AS. "Menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara mendetail, memberikan analisis strategis bagi para prajurit," ujar Angkatan Udara AS, dalam penjelasan tentang peran platform tersebut dalam mengembangkan tindakan penanggulangan anti-radar yang efektif seperti jamming (pengacauan), sebagaimana dikutip dari Newsweek, Jumat (8/8/2025). Baca Juga: China Bangun Armada di Tengah Laut, Nelayan atau Mata-Mata? Menurut geodata yang dilaporkan situs web Flightradar24, Comba Sent yang juga dikenal sebagai RC-135U menyelidiki perairan di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan dalam penerbangan 10 jam dari pusat militer utama di Jepang barat daya. Penerbangan pada 6 Agustus tersebut pertama kali terdeteksi oleh analis intelijen sumber terbuka MeNMyRC1, mantan anggota kru RC-135 dan spesialis platform intelijen sinyal. Mereka mengatakan bahwa jarang sekali penerbangan mata-mata AS terlihat begitu jauh di selatan Laut China Selatan, sekaligus mencatat bahwa wilayah tersebut seringkali kekurangan penerima darat yang cukup untuk menangkap jejak pesawat. Combat Sent, yang dikerahkan pada akhir Juni dari daratan Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Kadena di Pulau Okinawa, Jepang, melakukan penerbangan terakhirnya tepat setelah pukul 06.00 pagi waktu terkoordinasi universal atau UTC, menurut Flightradar24. Pesawat itu baru mendarat setelah pukul 16.00 sore UTC di hari yang sama. Catatan penerbangan menunjukkan bahwa Combat Sent telah dikerahkan dalam penerbangan yang diduga untuk pengumpulan intelijen elektronik setidaknya 11 kali sejak 1 Juli, menyelidiki wilayah yang disengketakan, termasuk di selatan perbatasan Korea Utara serta di dekat provinsi paling selatan China; Hainan, yang merupakan lokasi salah satu kapal induk Angkatan Laut China yang ditempatkan di Laut China Selatan. Angkatan Udara menyatakan bahwa awak pesawat Combat Sent mencakup minimal 10 perwira perang elektronik dan enam atau lebih spesialis area misi. Pesawat ini memiliki jangkauan bahan bakar lebih dari 4.500 mil dan ketinggian operasional lebih dari 35.000 kaki. Militer AS mengoperasikan dua platform Combat Sent. Kedua platform tersebut pertama kali terbang pada pertengahan 1960-an dan diperkirakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2040-an. Lembaga think tank yang berbasis di Beijing, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, menulis di X bahwa mereka telah melacak 48 serangan mendadak oleh pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan pada bulan Juli saja, empat di antaranya adalah RC-135. China mengeklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly di lepas pantai barat Filipina dan telah menguasai gugusan Paracel di sebelah timur Vietnam sejak pertengahan 1970-an. Di kedua gugus pulau yang disengketakan tersebut, China telah memperluas beting dan mereklamasi terumbu karang secara artifisial untuk membangun pangkalan militer besar yang menampung radar, barak, dan lapangan terbang. China belum berkomentar atas kehadian pesawat mata-mata AS tersebut. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan kepada wartawan pada 9 Februari: "Pesawat dan kapal perang AS sering melakukan pengintaian jarak dekat di sekitar China, yang secara serius mengancam keamanan nasional China dan merusak perdamaian serta stabilitas regional." (mas) wa-channel Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari Follow Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga! Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya Infografis J-36 China Diklaim Bisa... J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS - SINDOnews

Presiden AS Joe Biden membatalkan kunjungan luar negerinya ke Italia, akibat kebakaran hebat di California ini,. Hal itu disampaikan jurubicara Gedung Putih pada Rabu (08/01) waktu setempat. Alasannya, Biden ingin fokus untuk mengerahkan respons penuh federal terkait kebakaran ini.

Gedung Putih semula mengumumkan agenda Joe Biden pada Desember 2024 lalu. Direncanakan pada tanggal 9-12 Januari, Biden akan berkunjung ke Italia untuk bertemu Paus Fransiskus, Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Italia Giogia Meloni.

"Setelah kembali malam ini dari Los Angeles, di mana sebelumnya hari ini Biden telah bertemu pihak kepolisian, damkar, dan petugas darurat yang ikut memadamkan kebakaran terhebat dalam sejarah di kawasan tersebut dan menyetujui pengumuman Bencana Besar untuk California, Biden mengambil keputusan untuk membatalkan perjalanannya ke Italia, supaya fokus dalam pengerahan respons federal secara menyeluruh dalam beberapa hari ke depan," papar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pertama kali dalam sejarah

Petugas pemadam kebakaran Los Angeles, Jacob Raabe, menyebut kebakaran seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya selama 16 tahun kariernya.

"Ini adalah bencana yang belum pernah kami lihat selama 16 tahun bertugas di LAFD dan lima tahun di gugus tugas damkar lain, saya belum pernah melihat angin yang berhasil mencapai Samudra Pasifik, berbalik dan kembali ke ngarai," kata Raabe.

Prajurit Garis Depan Ukraina Buat Gebrakan Lagi, Kali Ini Ciptakan Robot Penembak Pesawat Rusia -inewsBaca juga Prajurit Garis Depan Ukraina Buat Gebrakan Lagi, Kali Ini Ciptakan Robot Penembak Pesawat Rusia -inews

"Ini bukanlah sesuatu yang bisa dipersiapkan oleh pemadam kebakaran mana pun, dan kami selalu ingin memiliki lebih banyak sumber daya dan kami akan selalu meminta sumber daya tersebut kepada Wali Kota."

Pasokan air tidak memadai

Pihak berwenang Los Angeles mengungkap,sistem air perkotaan bekerja secara efektif. Hanya saja, sistem itu dirancang untuk lingkungan perkotaan, bukan untuk mengatasi kebakaran hutan.

"Pemadaman kebakaran yang mengambil air dari sistem hydrant selama beberapa jam, tidak dapat melakukan tugasnya secara berkelanjutan," kata Direktur Pekerjaan Umum Los Angeles County, Mark Pestrella.

CEO sekaligus Kepala Insinyur Departemen Air dan Listrik Los Angeles, Janisse Quinones mengatakan, permintaan air untuk pemadaman api di dataran yang lebih rendah menghambat kemampuan kota untuk mengisi ulang tangki air yang ada di dataran tinggi.

Departemen Air dan Listrik Los Angeles mengeklaim bahwa pihaknya sudah mengisi semua tangki air yang tersedia di kota, termasuk tiga tangki yang berkapasitas 1 juta galon (3,8 juta liter) di daerah Palisades. Pengisian itu dilaporkan telah dilakukan sebelum badai melanda kawasan.

Pemicu kebakaran

Wilayah Los Angeles sendiri telah bersiap menghadapi kebakaran saat musim gugur, khususnya ketika angin musiman tiba di wilayah tersebut. Menurut para ahli, musim dingin yang basah secara berturut-turut membuat rumput dan vegetasi berubah menjadi obyek yang mudah terbakar selama musim panas yang sangat terik.

Sebelum kebakaran terjadi, Dinas Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan tertinggi untuk kondisi kebakaran ekstrem di sebagian besar wilayah Los Angeles County. Peringatan itu berlaku sejak Selasa (07/01) hingga Kamis (09/01). Dinas Cuaca Nasional menyebut kelembapan rendah dan vegetasi kering akibat kurangnya curah hujan ,telah membuat kondisinya "sangat buruk ketika terjadi kebakaran."

Artikel ini diadaptasi dari tulisan berbahasa Inggris.

mh/as (Reuters) width="1" height="1" />

(nvc/nvc)

Komentar
Additional JS