Penembakan WNI di Malaysia, Korban Asal Riau Ternyata 2 Orang
/data/photo/2025/01/29/6799709fc077b.jpg)
PEKANBARU, KOMPAS.com - Korban penembakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal Riau berjumlah dua orang.
Salah satu dari mereka dilaporkan meninggal dunia, sedangkan satu lainnya mengalami luka tembak.
Kepala Balai Pelayanan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, membenarkan informasi tersebut.
"Iya benar. Dua orang asal Riau," kata Fanny saat dikonfirmasi Kompas.com via WhatsApp, Rabu (29/1/2025) pagi.
Kasus Fraud eFishery, "Noda" Gibran Huzaifah Disorot Dunia, Apa Dampaknya?
Korban meninggal dunia bernama Basri (54), yang berdomisili di Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu.
Baca juga: Bantuan untuk Guru Sumenep yang Diteror: Pak Nurdin Menerima Motor Baru
Jenazah Basri rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Jenazah korban akan dimakamkan di Rupat, Bengkalis," ungkap Fanny.
Sementara itu, korban lainnya juga berasal dari Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: Aparat Malaysia Tembak 5 Pekerja Migran Indonesia, 1 Tewas
Namun, Fanny mengaku belum mendapatkan informasi mengenai identitas dan alamat lengkap korban tersebut.
"Detailnya belum terinformasi. Tapi, warga Bengkalis infonya," sebut Fanny.
Perlu diketahui, penembakan tersebut terjadi pada Jumat (24/1/2025) di perairan Tanjung Rhu, yang melibatkan lima orang PMI.
Baca juga: Kemlu Pantau Kasus 5 WNI Ditembak Aparat Malaysia
Selain dari Riau, terdapat juga korban dari Aceh dan Kepulauan Riau. Dalam insiden tersebut, satu orang dilaporkan tewas.
Untuk empat WNI yang menjadi korban luka-luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil.
KBRI pun telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada Rabu, 29 Januari.
Baca juga: Kemenlu Sebut 5 WNI Ditembak Aparat Malaysia Usai Lakukan Perlawanan
Sebelumnya, pada 24 Januari, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden tersebut mengakibatkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi insiden ini, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan pelindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong penyelidikan menyeluruh, termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan.
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus tersebut serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum guna memastikan terpenuhinya hak-hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Momen Sopir Pikap Terduduk Lesu, Pasrah Lihat Durian Muatannya Dijarah Warga di Lampung
Komentar
Posting Komentar