Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Profil Komandan Hamas Abu Hamza, Diklaim Israel Sudah Dibunuh tapi Muncul Lagi di Gaza | Halaman Lengkap
komandan senior Hamas bernama Hussein Fayyad alias Abu Hamza, yang diklaim telah dibunuh oleh militer Israel pada bulan Mei lalu, telah muncul kembali di Gaza. Foto/Middle East Eye
-
Militer Zionis Israelpada Mei lalu mengeklaim pasukannya telah membunuh komandan Batalyon Beit Hanoun
HamasHussein Fayyad alias Abu Hamza di sebuah terowongan di Jabaliya, Gaza.
Namun, komandan muncul dan berpidato singkat di pemakaman Gaza, yang video rekamannya viral sejak Rabu lalu.
Kemunculannya telah menjadi pukulan telak bagi badan intelijen dan militer Israel dengan menyatakan akan menilai kembali klaim mereka perihal nasib Fayyad.
sProfil Komandan Hamas Abu Hamza yang Nge-prank Israel
Sangat sedikit informasi pribadi yang diketahui dari sosok Hussein Fayyad alias Abu Hamza mengingat dirinya adalah komandan tempur lapangan yang sarat kerahasiaan
Dia tercatat sebagai komandan Batalyon Beit Hanoun, salah satu brigade terkuat dari Brigade al-Qassam—sayap militer Hamas, Palestina.
Sebagai komandan Batalyon Beit Hanoun, Abu Hamza menjadi pemimpin pertempuran untuk membela Beit Hanoun, kota di Gaza utara yang dekat dengan perbatasan Israel.
Pinggiran Beit Hanoun berjarak kurang dari dua kilometer dari Sderot, Israel.
Menurut laporan Jerusalem Post, wilayah Beit Hanoun telah digunakan Hamas untuk mengancam Israel selama bertahun-tahun.
Roket sering ditembakkan dari Beit Hanoun. Daerah perkotaan ini juga sering rusak parah dalam beberapa putaran konflik sebelumnya. Namun, Hamas selalu kembali dan menggunakannya untuk mengancam Israel.
Media-media Israel memberitakan kemunculan Abu Hamza sebagai komandan yang ”bangkit dari kematian”, dengan mengkritik kredibilitas dari klaim militer Zionis.
Video tentang kemunculannya memperlihatkan dirinya berpidato singkat di sebuah pemakaman di Gaza utara, berdiri di tengah reruntuhan bangunan yang dibom Israel, dengan sekelompok pria mendengarkannya.
Dalam pidatonya, dia memuji perlawanan Gaza terhadap serangan militer Israel, dengan mengatakan, "Ketika yang kuat tidak mencapai tujuannya, maka ia akan kalah, tetapi yang lemah, yang mencegah yang kuat mencapai tujuannya—adalah pemenangnya."
Dia juga menganggap serangan Israel sebagai hal yang sia-sia.
"Alhamdulillah, tentara Israel hanya mendapat batu, potongan tubuh, dan darah," katanya, seraya mengatakan bahwa Gaza tetap menantang.
"Gaza telah bangkit tak terkalahkan. Kita semua melihat kemarin bagaimana Gaza berdiri sebagai pemenang, dengan kepala tegak," imbuhnya.
Merespons kemunculan Abu Hamza, militer Israel akhirnya mengakui bahwa klaimnya tentang pembunuhan komandan Hamas pada bulan Mei tersebut didasarkan pada intelijen yang cacat.
Mengutip laporan dari Haaretz, Jumat (24/1/2025), militer Israel mengakui bahwa temuannya "tidak cukup akurat" dan bahwa kematian Abu Hamza hanya "sangat mungkin terjadi”.
Pada Mei lalu, militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Sebagai bagian dari kegiatan operasional IDF [Pasukan Pertahanan Israel] di wilayah Jabaliya, pasukan khusus IAF [Angkatan Udara Israel] dan ‘Yahalom’ melenyapkan teroris Hussein Fiad, Komandan Batalyon Beit Hanoun Hamas, selama kegiatan operasi khusus di wilayah bawah tanah."
Menurut pernyataan awal militer Zionis, dia bertanggung jawab untuk mengoordinasikan rudal anti-tank yang ditembakkan ke wilayah Israel dan serangan mortir terhadap komunitas Israel di dekat Jalur Gaza utara.
Analis Gaza Saeed Ziyad menyebut Abu Hamza sebagai "pemimpin dengan tujuh nyawa”, menyoroti kelangsungan hidupnya meskipun ada beberapa upaya pembunuhan oleh Israel.
(mas)
Komentar
Posting Komentar