PTDI Sibuk Kejar Target Produksi Pesawat CN235-220, NC212i dan N219 Buat 3 Matra TNI Tapi Tetap Ditinjau Kemehan RI - Zona Jakarta

 

PTDI Sibuk Kejar Target Produksi Pesawat CN235-220, NC212i dan N219 Buat 3 Matra TNI Tapi Tetap Ditinjau Kemehan RI - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.COM- Perusahaan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini tengah disibukkan dengan sejumlah proyek pengadaan pesawat.

PTDI terus menunjukkan keberhasilannya dalam memenuhi kebutuhan pasar akan pesawat CN235-220 dan NC212i, juga dengan produk terbarunya pesawat N219.

Dikutip Zonajakarta.com dari rilis resmi PTDI pada 30 Desember 2024, di pasar global, pesawat CN235-220 buatan PTDI telah dioperasikan di berbagai negara, diantaranya seperti Malaysia, Brunei Darussalam, ThailandKorea Selatan, UAE, Burkina FasoPakistanSenegal dan Nepal.

PTDI juga melakukan penetrasi perolehan kontrak baru di Filipina.

Penetrasi ini bisa dilakukan berkat mantan Presiden Joko Widodo yang secara langsung merekomendasikan pesawat CN235-220 dengan konfigurasi MPA/ASW kepada Menteri Pertahanan Filipina untuk memenuhi kebutuhan Philippine Navy.

Saat ini PTDI sedang menyelesaikan produksi 1 (satu) unit pesawat CN235-220 Military Transport (serial number N71) untuk end user TNI AL.

Baca Juga:

Ada pula pesawat NC212i unit ke-7 dari total kontrak pengadaan 9 (sembilan) unit untuk end user TNI AU.

"Saat ini, pesawat CN235-220 (N71) tersebut telah menyelesaikan Critical Design Review (CDR) dan telah memasuki tahapan Fuselage Integration di hanggar Major Assembly Line, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan Basic Airframe.

Sedangkan untuk pesawat NC212i unit ke-7 TNI AU rencananya dapat diselesaikan produksinya pada bulan Februari 2025," tulis PTDI menjelaskan progres proyek-proyeknya.

PTDI sebagai satu-satunya produsen pesawat terbang di Indonesia dan Asia Tenggara memang tengah disibukkan memproduksi sejumlah pesawat unggulannya.

Tapi, hal ini tak membuat perusahaan dirgantara kebanggan Indonesia itu mengabaikan pesanan alutsista dari Kementerian Pertahanan.

PTDI bahkan dengan tangan terbuka menerima kedatangan Kementerian Pertahanan Indonesia yang melakukan tinjauan terhadap kinerja PTDI yang selama ini dipercaya membuat pesawat untuk TNI.

PTDI Sibuk Kejar Target Produksi Pesawat CN235-220, NC212i dan N219 Buat 3 Matra TNI Tapi Tetap Ditinjau Kemehan RI

Baca Juga:

Hal ini terlihat kala Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Wakasad, Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Irjen Kemhan RI, Letjen TNI Rui F.G.P Duarte, Kabaranahan Kemhan RI, Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Dirjen Pothan Kemhan RI, Mayjen TNI Piek Budyakto, melakukan kunjungan kerja ke PTDI.

Dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram PTDI pada 9 Januari 2025, kedatangan rombongan Kemenhan diterima langsung oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan beserta jajaran Direksi, serta Wakil Komisaris Utama PTDI, Marsda TNI (Purn.) Bonar H. Hutagaol dan Komisaris PTDI, Marsda TNI Oki Yanuar pada Kamis (9/1/2025).

"Pada kesempatan ini, Menhan Sjafrie meninjau progress produksi 1 (satu) unit pesawat CN235-220 Military Transport (serial number N71) untuk end user TNI AL dan pesawat NC212i untuk end user TNI AU, serta mengunjungi hanggar N219 dan meninjau langsung pesawat karya anak bangsa yang telah memperoleh kontrak pengadaan sebanyak 6 (enam) unit oleh Kemhan RI untuk end user TNI AD, sebagai salah satu kontrak yang akan diupayakan percepatan efektifnya," jelas akun Instagram @officialptdi dalam unggahannya.

Dalam semangat visi pemerintahan baru, kunjungan Menhan Sjafrie ke PTDI diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah dan industri pertahanan dalam mewujudkan kemandirian pertahanan Indonesia.

Sebagai industri strategis nasional, PTDI memiliki peran vital dalam meningkatkan daya saing melalui inovasi, pengembangan kapabilitas dan kapasitas produksi di bidang kedirgantaraan, sekaligus memperluas kontribusi Indonesia di sektor dirgantara global.

PTDI Sibuk Kejar Target Produksi Pesawat CN235-220, NC212i dan N219 Buat 3 Matra TNI Tapi Tetap Ditinjau Kemehan RI

PTDI sendiri mengaku kedepannya, tidak hanya dengan produk pesawat terbang, namun PTDI juga akan memaksimalkan optimalisasi kapasitas produksi sistem senjata.

Baca Juga:

"Kapabilitas PTDI dalam produksi dan assembly sistem senjata telah memperoleh lisensi sejak tahun 1982 dari FZ Thales Belgium, bagian dari Thales Group yang memiliki spesialisasi dalam inovasi teknologi persenjataan, termasuk integrasi sistem roket dengan berbagai platform untuk mendukung operasi milter dan pertahanan.

Berlokasi di Kawasan Produksi (KP) III Tasikmalaya, PTDI melakukan produksi Roket dengan kapasitas produksi 10.000 unit/tahun dan Warhead dengan kapasitas produksi 5.000 unit/tahun, termasuk dengan Firing Control System dan integrasinya," jelas PTDI saat mengungkap optimesmenya mengahadapi tahun 2025.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyampaikan lewat rilis perusahaan pada 30 Desember 2024 mengungkap optimisme perusahaan menyongsong tahun 2025.

“Tahun 2025 menjadi momentum bagi PTDI untuk membuktikan bahwa kami siap menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Dari kontrak-kontrak yang telah berhasil kami peroleh 3 tahun kebelakang, serta berbagai kolaborasi strategis yang dijalin, tidak hanya dengan partner di dalam negeri saja, tapi juga dengan beberapa global key player di industri dirgantara.

Kami juga sangat mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan mitra strategis di sektor Pemerintah, seperti halnya dari Kementerian Pertahanan RI, Bappenas, BRIN dan yang lainnya, dalam mendorong pemanfaatan produk dan kapasitas PTDI dalam memenuhi kebutuhan Alutsista, maupun dukungannya dalam program pengembangan produk dirgantara.

Halaman:

Baca Juga:

Kami harap keberadaan PTDI dapat mendorong kemajuan dan berdampak baik bagi kebangkitan industri dirgantara tanah air”.

***

Editor: Zulaika Rizkia

Sumber: Instagram @officialptdi, Indonesian Aerospace

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
SHARE:

Artikel Terkait

  • PTDI Satu-satunya Produsen Pesawat di Asia Tenggara Bakal Operasikan N219 di Kepulauan Riau dengan Harga Tiket Terjangkau Berkat Subsidi Ini

Terpopuler

1

PTDI Diam-diam Kerjakan Pesawat CN235-220 Military Transport Nomor N71 Buat Puspenerbal Progresnya Lebih Cepat dari Jadwal Kontrak

2

Media Asing Bocorkan Trik Jepang Halalkan Segala Cara Demi Lolos Dari Peraturan Ketat Untuk Jual Fregat Mogami ke Indonesia

3

Ditawarkan ke Indonesia Dengan Paket Menggiurkan Ternyata Jet Tempur Tejas India Sudah Gagal Dijual Ke Negara Tetangga Indonesia Karena Hal Ini

4

Airbus H145 Pesanan Indonesia Bukan Cuma Helikopter Paling Senyap Didunia Tapi Juga Paling Dicari, TNI AU Harus Sabar Menanti

5

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita