Putin: Rusia Terbuka Rundingkan Ukraina dengan Trump, Berharap Capai Perdamaian Abadi - Kompas

 Dunia Internasional, Rusia Ukraina 

Putin: Rusia Terbuka Rundingkan Ukraina dengan Trump, Berharap Capai Perdamaian Abadi - Kompas

KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Senin (20/1/2025) menyatakan, dirinya terbuka untuk melakukan pembicaraan mengenai konflik Ukraina dengan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpim oleh Donald Trump.

Ia berharap pembicaraan dengan Trump dapat menyelesaikan masalah dan menciptakan “perdamaian abadi”.

"Kami terbuka untuk berdialog dengan pemerintahan AS yang baru mengenai konflik Ukraina," ujar Putin dalam sebuah pidato ucapan selamat atas pelantikan Trump sebagai Presiden baru AS yang disiarkan televisi Rusia pada Senin.

“Mengenai penyelesaian situasi itu sendiri, saya ingin menekankan bahwa tujuannya bukanlah gencatan senjata yang singkat, melainkan perdamaian abadi berdasarkan penghormatan terhadap kepentingan sah semua orang. Kami tentu saja akan memperjuangkan kepentingan Rusia, demi kepentingan rakyat Rusia," tambahnya, dikutip dari AFP.

Donald Trump sempat berjanji pada tahun lalu bahwa dirinya sangat ingin menyelesaikan perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun.

Ia kala itu juga mengatakan  akan berbicara dengan Rusia dan Ukraina demi mencegah terjadinya Perang Dunia 3 ketika resmi menjadi Presiden AS.

Putin pun menyambut baik keinginan Trump. Menurutnya, hal ini akan berdampak baik bagi warga Rusia.

"Kami tentu saja akan memperjuangkan kepentingan Rusia, demi kepentingan rakyat Rusia," tambahnya.

Baca juga: Link Live Streaming Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden AS


Janji Trump akhiri konflik Rusia-Ukraina

Keseriusan Trump untuk mengakhiri konflik telah dia sampaikan saat menghadiri America First Policy Institute di Mar-a-Lago Club, Florida (14/11/2024).

"Kami akan bekerja pada isu Timur Tengah, dan kami juga akan bekerja sangat keras terkait Rusia dan Ukraina. Ini harus dihentikan. (Konflik) Rusia dan Ukraina harus berakhir," ucapnya saat itu, dikutip dari Antara (15/1/2024).

Belum diketahui bagaimana rincian rencananya, tetapi Trump dilaporkan sudah mengajukan sejumlah rencana untuk menghentikan perang tersebut, namun tidak disetujui.

Trump beberapa kali mengkritik pendekatan pemerintahan Joe biden terhadap krisis ini selama kampanye presiden, dengan mengatakan bahwa dia akan mengakhiri konflik hanya dalam satu hari jika terpilih.

Komitmennya ini bahkan dia sampaikan kembali pada Minggu (19/1/2025) malam menjelang hari pelantikannya.

"Saya akan mengakhiri perang di Ukraina. Saya mengentikan kekacauan di Timur Tengah, dan saya akan mencegah Perang Dunia III. Anda tidak akan tahu sedekat apa kita dari (perang tersebut)," kata Trump.

Baca juga: Donald Trump Segera Dilantik, Ini 9 Hal yang Perlu Diketahui soal Pelantikan Presiden AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita