Sejumlah Sekolah di Jakarta Belum Dapat Giliran Makan Bergizi Gratis
Jakarta Selatan, NU Online Jakarta
Program makan bergizi gratis (MBG) mulai dilaksanakan sejak Senin (6/1/2025). Akan tetapi penyebarannya belum merata ke seluruh sekolah di Jakarta seperti di SDN Pejaten Barat 09 Jakarta Selatan.
Budi Rianto, salah satu guru di SDN Pejaten Barat 09, membenarkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum diterapkan di sekolahnya. “Sampai saat ini kami belum mendapatkan info lebih lanjut dan makanan belum dieksekusi,” kata Budi ditemui NU Online Jakarta pada Kamis (9/1/2025) siang.
Pihak Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan katering memang sempat mengunjungi sekolah untuk mengecek kesiapan program MBG namun belum ada tindak lanjut pelaksanaanya.
“Yang kita tahu memang beberapa staf seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan katering sudah pernah mengunjungi sekolah,” ujarnya.
Siswa SDN 09 Pejaten, Rey berharap agar program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah segera terealisasi seperti sekolah lain yang sudah mendapat giliran. “Di media sosial banyak sekali beredar Makan Bergizi Gratis, tapi kami tunggu sampai saat ini, di sekolah kami, belum ada,” tutur Rey.
Kondisi serupa juga terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 182 Kalibata Jakarta Selatan. Hingga kini program Makan Bergizi Gratis belum terlaksana di sekolah tersebut.
“Iya belum ada kabar makan bergizi gratis sejak awal senin kemarin,” ucap salah satu siswa SMP 182 Kalibata Jakarta Selatan, Adam Rizky.
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa program MBG belum mencakup semua daerah pada tahap awal.
“Jadi, sesi pertama dipersiapkan mana yang paling siap, karena ini sistemnya baru dan untuk membuat dapurnya memerlukan kesiapan yang matang dan standar tertentu," ucapnya dalam wawancara eksklusif Kompas.id, Sabtu (4/1/2025).
Program MBG menargetkan pemberian makanan bergizi kepada pelajar di sekolah, ibu hamil, dan balita secara bertahap. Saat ini baru beroperasi di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi sejak Senin (6/1/2025).
Program ini diproyeksikan untuk memenuhi minimal sepertiga kebutuhan gizi harian penerima manfaat. Pemerintah berharap MBG mampu menurunkan angka malnutrisi, mengurangi prevalensi stunting, dan meningkatkan konsentrasi belajar anak-anak Indonesia.
Komentar
Posting Komentar