Tiongkok Diduga Bantu Houthi Dapatkan Senjata, Media Besar Israel Kena Semprot Kedubes - Halaman all - TribunNews
Internasional, Timur Tengah
Tiongkok Diduga Bantu Houthi Dapatkan Senjata, Media Besar Israel Kena Semprot Kedubes - Halaman all - TribunNews
TRIBUNNEWS.COM - Tiongkok diduga membantu membantu kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman mendapatkan senjata.
Dugaan itu disampaikan media Israel bernama i24 News dalam artikel yang terbit hari Kamis, (2/1/2025). Media itu mengklaim artikel itu didasarkan pada narasumber intelijen Amerika Serikat (AS).
Menurut i24 News, Houthi menggunakan senjata buatan Tiongkok untuk melancarkan serangan. Sebagai imbalannya, Houthi akan membiarkan kapal berbendera Tiongkok berlayar dengan aman di Laut Merah.
Dinas intelijen AS telah mengindentifikasi serangkaian rantai pasokan rumit yang dibuat oleh Houthi di Tiongkok. Rantai pasokan itu mulai dibuat sejak Houthi mulai melancarkan serangan di Laut Merah sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang diinvasi Israel.
“Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan, para pemimpin Houthi dilaporkan berencana membuat ratusan rudal penjelajah, dengan komponen serupa buatan Tiongkok, yang mampu mencapai negara-negara di Teluk Persia,” kata media itu.
AS disebut sudah berulang kali meneruskan informasi itu kepada Tiongkok sejak bulan September 2024. Informasi itu juga berisi rincian tentang perusahan Tiongkok yang terlibat dalam produksi senjata.
“Pejabat Houthi telah beberapa kali mengunjungi Tiongkok pada musim panas dan gugur lalu, barangkali untuk rapat dengan pejabat tinggi rezim itu,” kata seorang narasumber diplomatik.
Karena Beijing memilih diam saja, AS kemudian mengancam akan bekerja sama dengan Israel untuk memutus jaringan perdagangan Tiongkok dari sistem keuangan global.
Bantahan Tiongkok
Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Israel membantah laporan i24 News perihal dugaan Tiongkok membantu Houthi.
Zhang Guoping selaku juru bicara kedubes mengaku kecewa dengan laporan berjudul “China Helping Houthis Weapons for Unmolested Red Sea Passage” itu.
Baca juga: Mengapa Israel Takut pada Rudal Palestine-2 Houthi? Kecepatan Mach 16, Tembus Iron Dome dan Arrow
“Laporan itu keliru mengklaim bahwa Houthi mendapatkan komponen dan peralatan pemandu canggih dari Tiongkok untuk membuat rudal balistik dan penjelajah, mengancam keamanan Israel dan negara-negara Teluk,” kata Zhang.
“Kami mengungkapkan kekecewaan besar dan penolakan keras atas artikel yang bermaksud buruk ini, karena artikel ini berupaya menyesatkan pembacara dan memicu perselisihan di antara Tiongkok dan Israel serta di antara Tiongkok dan negara-negara Teluk.”
Zhang mengatakan sikap Tingkok perihal situasi di Laut Merah sudah jelas. Menurutnya, laut itu adalah rute penting dalam perdagangan internasional barang dan energi.
“Kami sangat prihatin atas meningkatnya ketegangan di Laut Merah. Sejak awal konflik itu, Tiongkok sudah berupaya menurunkan ketegangan, meminta serangan dan gangguan terhadap kapal sipil dihentikan, dan mendesak pihak-pihak terkait untuk mencegah naiknya ketegangan di Laut Merah dan bersama-sama melindungi keamanan jalur laut internasional sesuai dengan hukum.”
Dia berujar Tiongkok mengekspor senjata dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Adapun ekspor barang yang bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya drone untuk keperluan sipil, berada di bawah aturan ketat.
“Tiongkok tak pernah menyediakan senjata atau komponen untuk pihak terkait dalam konflik itu. Yang disebut ‘jaringan pasokan senjata canggih’ dan ‘rantai pasokan rumit’ itu sepenuhnya tidak benar dan tidak bertanggung jawab,” katanya.
Menurutnya, Tiongkok tidak ikut campur dalam konflik di Laut Merah. Meski demikian, negara itu berkomitmen mendukung pembicaraan perdamaian.
“Tiongkok selalu berkomitmen mendukung perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di Timur Tengah,” katanya.
“Kami tak pernah ikut campur dalam urusan internal negara-negara Timur Tengah, tak pernah berupaya membuat kelompok eksklusif di kawasan itu, dan tak pernah memanfaatkan isu panas untuk tujuan geopolitik.”
Baca juga: Yaman Bongkar Jaringan Spionase Inggris-Arab Saudi, Israel Sulit Dapat Data Intelijen soal Houthi
(*)
Komentar
Posting Komentar