Internasional
Trump Akan Rebut Greenland dari Denmark, Uni Eropa Pasang Badan - Bagian All
PARIS, iNews.id -Uni Eropasiap pasang badan membelaDenmarkterkait rencana Donald Trump merebutGreenland. Trump sebelumnya mengancam Denmark akan menggunakan kekuatan ekonomi, bahkan militer demi merebut pulau tersebut.
Penggunaan kekuatan ekonomi yakni dalam bentuk sanksi yang sangat keras terhadap Denmark demi mengambil alih kendali atas wilayah otonomi tersebut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean Noel Barrot mengatakan, Uni Eropa tidak akan membiarkan perbatasannya diserang.
"Jelas, tidak mungkin Uni Eropa akan mengizinkan negara lain di dunia, negara mana pun itu, untuk menyerang perbatasan kedaulatan mereka," kata Barrot, kepada radio France Inter, dikutip Kamis (9/1/2025).
Dia menegaskan, AS biasanya tidak menunjukkan karakter imperialis, seperti disampaikan Trump baru-baru ini. Bukan hanya Greenland, Trump juga ingin merebut kendali atas Terusan Panama serta Kanada.
Meski Eropa merupakan benua kuat, lanjut Barrot, langkah-langkah tambahan perlu diambil guna lebih memperkuat kedaulatan Uni Eropa.
Trump, dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida, pada Selasa (7/1/2025), mengancam Denmark jika tak mau menjual Greenland kepada AS.
"Kita butuh Greenland untuk tujuan keamanan nasional. Banyak orang yang bahkan tidak tahu apakah Denmark memiliki hak hukum atas wilayah itu. Tapi jika paham, mereka harus menyerahkan karena kita membutuhkannya demi keamanan nasional," kata Trump.
Dia juga yakin, banyak warga Greenland yang ingin wilayah mereka merdeka dari Denmark, bahkan bergabung dengan AS.
Namun jika Denmark bersikeras tak mau melepas, lanjut Trump, pemerintahannnya kelak akan mengenakan tarif sangat tinggi kepada Denmark.
Trump juga mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk merebut wilayah yang dekat Kutub Utara itu seraya menegaskan arti penting Greenland bagi AS. Angkatan Udara AS saat ini memiliki pangkalan di Greenland.
Greenland merupakan koloni Denmark hingga 1953. Namun pulau tersebut masih menjadi bagian dari Denmark dengan status otonomi sampai saat ini.
Trump pertama kali mengumumkan klaimnya atas pulau itu pada 2019, di masa jabatan periode pertama sebagai presiden AS. Setelah memenangkan Pilpres AS 2024, Turmp menegaskan kembali upayanya untuk membeli wilayah tersebut dengan menyebutnya sebagai keharusan mutlak.
Komentar
Posting Komentar