Trump Ingin Yordania-Mesir Terima Banyak Warga Palestina, Ini Alasannya - Kompas

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

Trump Ingin Yordania-Mesir Terima Banyak Warga Palestina, Ini Alasannya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (25/1/2025) mengatakan, Yordania dan Mesir harus menerima lebih banyak warga Palestina dari Gaza.

Pasalnya, wilayah di Jalur Gaza menjadi kacau balau akibat serangan militer Israel yang menyebabkan situasi kemanusiaan cukup mengerikan.

Hal itu dikatakan Presiden Trump kepada wartawan, seraya menambahkan hal itu merupakan saran sementara namun juga bisa jadi untuk jangka panjang.

Baca juga: Presiden Trump Berencana Membangun Gaza yang Hancur karena Perang

Prabowo Bikin Ketawa Narendra Modi dan Pejabat Saat Ngaku Punya DNA India

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (26/1/2025), tahun lalu, Washington menentang pemindahan paksa warga Palestina.

Kelompok hak asasi manusia dan lembaga kemanusiaan selama berbulan-bulan menyuarakan keprihatinan atas situasi di Gaza, dengan perang yang menyebabkan hampir seluruh penduduk mengungsi dan menyebabkan krisis kelaparan.

Tak hanya itu saja, AS juga menghadapi kritik karena mendukung Israel tetapi tetap mempertahankan dukungan untuk sekutunya.

Washington mengatakan, hal itu untuk membantu Israel mempertahankan diri dari kelompok bersenjata yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

"Saya katakan kepadanya, saya ingin Anda menangani lebih banyak lagi karena saat ini saya melihat seluruh Jalur Gaza kacau balau, benar-benar kacau balau," kata Trump tentang panggilan teleponnya pada Sabtu dengan Raja Yordania Abdullah.

"Saya ingin dia menangani orang-orang di Jalur Gaza. Saya juga ingin Mesir menanganinya," jelas Trump seraya menambahkan ia akan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Minggu.

Dikatakan Donald Trump, populasi di Jalur Gaza sebelum dimulainya perang Israel-Hamas adalah sekitar 2,3 juta orang.

"Itu benar-benar tempat pembongkaran, hampir semuanya dihancurkan dan orang-orang meninggal di sana, jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi yang berbeda di mana mereka mungkin dapat hidup dengan damai untuk perubahan," tutur Trump.

Baca juga: Sandera Sipil Belum Dibebaskan, Israel Blokir Pemulangan Warga Gaza ke Utara

Diketahui, gencatan senjata Gaza mulai berlaku seminggu yang lalu dan telah menyebabkan pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

Dengan dibebaskannya sandera itu, sebagai imbalannya Israel membebaskan banyak tahanan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Rencana Ahsan-Hendra Usai Resmi Pensiun: Mau Buat "The Daddies Arena"

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita