Waspadai Virus HMPV Bandara Ngurah Rai Bali Pasang 3 Thermal Scanner - Halaman all - Tribun-bali

 Kesehatan 

Waspadai Virus HMPV Bandara Ngurah Rai Bali Pasang 3 Thermal Scanner - Halaman all - Tribun-bali

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali kembali memasang alat thermal scanner atau alat pengecekan suhu tubuh.

Pemasangan thermal scanner ini sebagai langkah antisipasi dan pencegahan masuknya virus HMPV ke Provinsi Bali.

“Kami selaku pengelola dari Bandara I Gusti Ngurah sudah menyiapkan tiga thermal scanner yaitu dua di kedatangan internasional dan satu di kedatangan domestik,” ujar Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, pada Selasa 7 Januari 2025, usai menghadiri penutupan Posko Terpadu Nataru 2024/2025.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar dan apabila ada suspect akan dicek lebih lanjut terlebih dahulu baru dirujuk ke rumah sakit.

Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Budi : Mirip dengan Flu Biasa

Mereka mengimbau, jangan panik dan tetap jaga kesehatan.

Mengenai apakah pihaknya melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap virus HMPV saat ini?

Gede Eka Sandi menyampaikan, peningkatan kewaspadaan tentu dilakukan dari pihak bandara, tetapi mereka menunggu Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan. 

“Imbauan sudah ada terkait virus ini tentu leading sektornya di Karantina Kesehatan tetapi menunggu surat edaran itu. Sejauh ini belum (Surat Edaran Kemenkes meningkatkan kewaspadaan virus HMPV), tetapi imbauan sudah,” ungkap Gede Eka Sandi.

Disinggung apakah sudah ada penerbangan yang dibatalkan dari China ke Bali?

Pihaknya menyampaikan belum ada pembatalan penerbangan dari dua negara tersebut.

“Dari China belum ada cancel penerbangan. Secara khusus kami tetap mengantisipasi dari segala penyakit. Pengawasan khusus penumpang dari China ke Bali masih menunggu edaran dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan. Kami sebagai operator menjalankan,” papar Gede Eka Sandi.

Dari pantauan tribunbali.com pada sekira pukul 09.30 WITA di terminal kedatangan internasional, dua unit thermal scanner milik BBKK Denpasar telah terpasang.

Namun tidak terlihat adanya petugas dari BBKK Denpasar yang bertugas memonitor dua unit thermal tersebut.

Sebelumnya, Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di China, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. 

Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak. 

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes Budi di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya pada Senin 6 Januari 2025 kemarin.

Menkes Budi menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. 

Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. 

Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Tiongkok, Menkes Budi menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Tiongkok sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar),” kata Menkes.

Menkes Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. 

Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.

Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. 

Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Karena itu, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” demikian kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita