Dedi Mulyadi Tegaskan Pemprov Jabar Bakal Geser Anggaran Rp6 Triliun Demi Program Prioritas - PRFM News
Dedi Mulyadi Tegaskan Pemprov Jabar Bakal Geser Anggaran Rp6 Triliun Demi Program Prioritas - PRFM News

BANDUNG, PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan merealokasi anggaran sebesar Rp6 triliun, untuk mempercepat pelaksanaan program-program prioritas di berbagai sektor.
Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menilai bahwa langkah ini diperlukan guna memastikan pembangunan di Jabar berjalan optimal.
"Selama ini, efisiensi dipahami sebagai potong anggaran. Di Jawa Barat, efisiensi itu mengalihkan belanja yang tidak penting jadi belanja penting," kata Dedi Mulyadi dikutip dari ANTARA, Jumat 21 Februari 2025.
Baca Juga: Tinjau Dapur MBG di Lanud Sulaiman, KSAU: Bisa Sediakan 3.500 Porsi per Hari
Ia mengatakan, efisiensi di Jawa Barat akan mengalihkan belanja pesta dan hura-hura menjadi belanja yang bermanfaat, sesuai kebutuhan masyarakat.
Dedi Mulyadi menegaskan efisiensi anggaran tidak akan mengorbankan pelayanan publik.
Ia hanya memangkas kegiatan yang dianggap tidak produktif, seperti perjalanan ke luar negeri, studi banding, dan seminar-seminar.
Kemudian dirinya juga menyoroti anggaran yang tidak masuk akal, seperti anggaran ruang kelas baru hanya Rp60 miliar, sementara pembelian alat telekomunikasi sekolah mencapai Rp730 miliar.
Penghematan lainnya dilakukan dengan menghapus anggaran baju dinas gubernur senilai Rp150 juta, memotong anggaran kunjungan luar negeri dari Rp1,5 miliar menjadi nol, dan memangkas anggaran perjalanan dinas dari Rp1,8 miliar menjadi Rp700 juta.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Pendaki Hilang di Gunung Manglayang Saat Ditemukan Tim SAR
Sebagai bentuk efisiensi, Dedi memilih menggunakan mobil pribadi alih-alih mobil dinas gubernur.
Dalam waktu satu bulan sebelum dilantik, Dedi bersama tim transisi Pemprov Jabar yang terdiri atas 11 orang pejabat eselon 1 dan 2 berhasil melakukan realokasi anggaran mencapai Rp5,5 triliun.
Angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi Rp6 triliun dalam dua hari ke depan. Anggaran hasil efisiensi tersebut akan difokuskan pada sejumlah sektor prioritas.
Pertama, pembangunan ruang kelas SMA di Jawa Barat meningkat dari Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun, dengan target membangun 3.333 ruang kelas baru, sekolah baru, serta pembebasan lahan untuk pembangunan sekolah dalam dua tahun ke depan.
Kedua, anggaran infrastruktur jalan meningkat signifikan dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun.
"Investasi tidak mungkin berkembang jika infrastrukturnya tidak memadai," katanya.
Baca Juga: Reshuffle Kabinet: Brian Yuliarto hingga Nugroho Sulistyo Isi Posisi Penting di Pemerintahan Prabowo
Di sektor energi, Dedi menambah anggaran untuk penyambungan listrik bagi warga miskin dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar, mengingat hampir 200 ribu warga Jawa Barat masih belum memiliki akses listrik.
Dedi juga mengalokasikan anggaran renovasi rumah warga miskin dengan nilai Rp40-60 juta per unit. Anggaran ini melonjak dari Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar.
Dalam bidang kesehatan, Pemprov Jabar akan membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyediakan 200 unit ambulans di daerah terpencil, serta melengkapi fasilitas dan tenaga medis di dalamnya.***
Komentar
Posting Komentar