Pendidikan
Disdik Sumut Bakal Tegur SMKN 10 Medan soal Siswa Tak Bisa Ikut SNBP

-
Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan melakukan aksi demontsrasi di dalam areal sekolah karena tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) merasa kecewa dan bakal menegur pihak SMK Negeri 10 Medan.
"Tentunya ini kecewa saya melihatnya, karena kalau dari sudut pandang saya, ini kan antisipasi yang kurang," kata Kasi SMK Cabang Disdik Sumut Wilayah 1, Duta Syailendra, Kamis (6/2/2025).
Duta menjelaskan jika memang sistem pendaftaran SNBP baru. Terdapat perbedaan sistem e-rapor yang menggunakan Kurikulum Merdeka, sedangkan pemahaman sekolah soal itu kurang dan mengerjakannya mepet dengan tenggak waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dari awal data itu sudah masukkan, memang kalau kita lihat dari sistem banyak daerah juga yang terjadi, ini sistem baru jadi e-rapor itu dilink-kan dengan eligible untuk data PDSS, sementara PDSS ini pusat, dari sini sekolah mengentrikan data, sistem server pusat, semester V itu kan PKL kalau SMK hampir rata ini memang SMK ini yang kena, karena semester V nya Kurikulum Merdeka kan banyak hal yang tidak sama dengan sistem yang e-rapor itu, PKL semester V sedangkan untuk masukkan nilai itu harus dimasukkan secara manual kalau error dia, karena di orang ini pemahaman tentang itu begitu dapat yang error antisipasi kalau udah mepet tanggal kan gawat itu," ucapnya.
Siswa disebut hanya meminta agar mereka bisa mendaftar jalur SNBP. Terkait lulus atau tidak merupakan soal lain, setidaknya mereka mendapat kesempatan.
"Mereka (siswa) hanya minta ada kesempatan, tidak kalah sebelum berperang, jadi mereka punya kesempatan, lulus atau tidak itu urusan belakangan, mereka punya hak," ujarnya.
Duta menyebutkan sekolah memasukkan data baru tanggal 30 Januari sejak dibuka 6 Januari. Sementara akhir pendaftaran sendiri 31 Januari.
"Mereka (sekolah) mengambil waktu itu sangat mepet, orang ini memasukkan itu di ujung, kalau mereka memasukkan di awal atau di tengah kan antisipasi udah bisa dilakukan, mereka tanggal 30 (Januari memasukkan data) tanggal 31 selesai," sebutnya.
Sehingga pihak sekolah dinilai tidak melakukan antisipasi atas pendaftaran itu. Pihaknya bakal memberikan surat teguran terhadap sekolah atas peristiwa ini.
"Untuk memberi sanksi itu bukan kewenangan saya, kepala dinas itu, tapi memang ya harus punya ya paling surat teguran, udah pasti itu ada surat teguran," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan melakukan aksi demontrasi di dalam areal sekolah. Mereka demo meminta kejelasan terkait tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Pantauan detikSumut, Kamis (6/2), ratusan siswa itu bergantian melakukan orasi sejak pagi tadi. Mereka juga memegang sejumlah spanduk yang berisi kekesalan mereka.
"140 murid eligible putus harapan SNBP akibat kelalaian oknum," demikian tertulis dalam salah satu spanduk.
Salah satu siswa yang tidak bisa ikut seleksi adalah Bernadetha Maria Christy Manalu (17). Dia mengatakan pengisian PDSS mereka tidak selesai hingga saat ini dan tidak ada kejelasan dari pihak sekolah.
"Demonya tentang pengisian PDSS kami sama sekali belum tuntas, tapi masalahnya selalu diputar-putar balik oleh pihak sekolah," kata Deta di lokasi.
(astj/astj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar