Tuesday
12Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Dugaan Korupsi Pertamina, Eks Menteri ESDM: Enggak Mungkin Mereka Berani Tanpa Perlindungan - IDX Channel

2 min read

 

Dugaan Korupsi Pertamina, Eks Menteri ESDM: Enggak Mungkin Mereka Berani Tanpa Perlindungan

Dugaan Korupsi Pertamina, Eks Menteri ESDM: Enggak Mungkin Mereka Berani Tanpa Perlindungan - IDX Channel | OPSIIN-1

Menurutnya, Pertamina berani melakukan dugaan korupsi itu karena ada pihak yang melindungi.

Dugaan Korupsi Pertamina, Eks Menteri ESDM: Enggak Mungkin Mereka Berani Tanpa Perlindungan (FOTO:MNC Media)

Dugaan Korupsi Pertamina, Eks Menteri ESDM: Enggak Mungkin Mereka Berani Tanpa Perlindungan (FOTO:MNC Media)

Profil Marzuki Ali Basyah, Lulusan Akpol 1991 yang Ditunjuk Menjadi Kapolda Aceh |  SINDOnews Baca juga Profil Marzuki Ali Basyah, Lulusan Akpol 1991 yang Ditunjuk Menjadi Kapolda Aceh | SINDOnews


IDXChannel - Menteri ESDM periode 2014-2016, Sudirman Said merespons terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero). Menurutnya, Pertamina berani melakukan dugaan korupsi itu karena ada pihak yang melindungi.

"Yang lebih penting adalah tidak mungkin teman-teman di Pertamina itu berani melakukan itu tanpa perlindungan politik dari para pihak yang punya kekuasaan," kata Said dalam program Rakyat Bersuara di Inews TV, Kamis (27/2/2025).

Analis: Netanyahu Gunakan Militer untuk Tujuan Politik, Buat Gaza tak Layak Huni & Usir Penduduk - Halaman all - SerambinewsBaca juga Analis: Netanyahu Gunakan Militer untuk Tujuan Politik, Buat Gaza tak Layak Huni & Usir Penduduk - Halaman all - Serambinews

Dia mengaku sempat mendengar soal fenomena pergantian mafia baru, namun dengan praktik culas yang sama. "Sekarang ada istilah gamenya sama pemainnya berbeda gitu ya, tapi memang saya merasakan pada waktu bersih-bersih itu justru dari pemberi tugas kelihatan ragu-ragu di tengah jalan. Itu hampir saja dibatalkan dan apakah kemudian muncul satu varian baru atau generasi baru dari mafia saya tidak tahu," tuturnya.

Pada kesempatan itu, dia juga menceritakan ketika Joko Widodo yang kala itu menjabat sebagai presiden menanyakan kepadanya cara memberantas para mafia migas. Dia menyebut pemberantasan mafia ini bukan hanya sekedar permalasahan teknis.

 "Pertemuan saya dengan Presiden pada 26 Oktober 2014, secara eksplisit Presiden mengatakan 'bagaimana caranya mengatasi mafia' dan saya katakan kepada beliau, Pak Presiden urusan mafia dan energi ini bukan urusan teknis tapi urusan pemimpin negara. Saya sengaja mengatakan begitu," ujarnya.

Ucapannya pun terbukti ketika menjabat sebagai menteri dan melakukan penindakan terhadap para mafia ini, ada saja pihak-pihak yang mencoba mencari perlindungan. Namun kata dia upaya dari para mafia ini gagal.

"Karena nanti begitu ditertibkan pasti para pihak itu akan datang kepada presiden dan meminta semacam perlindungan. Itu terbukti ketika waktu saya meneruskan audit Petral, hampir saja kejadian meminta untuk mengurungkan atau menghentikan proses itu karena memang desakan dari para pihak itu sangat kuat," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

Komentar
Additional JS