Gara-gara Rusia, Negara NATO Ini Aktifkan Jet Tempur 81 Kali | Sindonews

 Dunia Internasional 

Gara-gara Rusia, Negara NATO Ini Aktifkan Jet Tempur 81 Kali | Halaman Lengkap

Denmark, anggota pendiri NATO, aktifkan jet-jet tempurnya sebanyak 81 kali sepanjang 2024 karena didekati pesawat-pesawat militer Rusia. Foto/flymag.dk

KOPENHAGEN 

- Denmark, anggota pendiri

 NATO, 

mengatakan jet-jet tempurnya diaktifkan 81 kali sepanjang tahun 2024 sebagai respons karena didekati pesawat-pesawat militer

 Rusia.

"Dalam sebagian besar kasus, ini merupakan reaksi terhadap pesawat militer Rusia yang mendekati wilayah udara Denmark saat masih berada di wilayah udara internasional," kata Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen kepada Komite Pertahanan Parlemen pada hari Senin, yang dilansir kantor berita Ritzau, Selasa (4/2/2025).

Namun, dia menambahkan bahwa tidak ada pelanggaran wilayah udara Denmark oleh pasukan Rusia sepanjang tahun 2024.

Baca Juga

Sekutu Desak NATO Tunjukkan Kekuatan pada Rusia, Ini Alasannya

Sebanyak 81 aktivasi pada tahun 2024 menandai peningkatan tajam dari 55 kasus pada tahun 2023 dan sedikit di atas 80 insiden yang tercatat pada tahun 2022.

Jumlah aktivasi telah melonjak secara signifikan sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022, menurut laporan kantor berita tersebut.

Pada bulan Januari, Denmark mengumumkan bahwa dengan jet tempur dan kapal Angkatan Laut-nya, mereka akan berkontribusi pada operasi NATO di Laut Baltik untuk meningkatkan keamanan regional dan melindungi infrastruktur penting.

"Pengawasan intensif (di Laut Baltik) akan dilakukan dengan pesawat dan kapal dengan operasi berkala dan dalam koordinasi berkelanjutan dengan NATO dan sekutu Laut Baltik," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Ritzau.

Operasi tersebut bertujuan untuk menjaga infrastruktur bawah laut yang vital, termasuk kabel, di tengah serangkaian dugaan insiden sabotase yang memengaruhi jaringan listrik dan gas di Laut Baltik.

Ledakan pada September 2022 yang merusak jaringan pipa Nord Stream yang membawa gas Rusia ke Eropa masih belum terselesaikan, yang semakin menegaskan kerentanan wilayah tersebut terhadap serangan bawah laut.

Pihak berwenang di seluruh wilayah Baltik terus menyelidiki insiden ini.

Sebelumnya, Lithuania, salah satu sekutu NATO, telah mendesak blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut untuk menunjukkan kekuatannya pada Rusia atau siapa pun dengan meningkatkan kehadiran pasukannya di Laut Baltik.

Desakan terebut disampaikan oleh Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dengan alasan untuk mencegah Rusia atau siapa pun terlibat dalam kegiatan jahat di kawasan tersebut.

Seruannya muncul setelah serangkaian peristiwa misterius yang melibatkan kabel bawah laut di kawasan Laut Baltik.

"NATO dan Uni Eropa harus mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam survei Laut Baltik, membawa kemampuan maritim tambahan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang," kata Nauseda dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP).

Menurutnya, sudah waktunya bagi NATO untuk menunjukkan kekuatannya.

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita