Kapolda DIY Pastikan Tak Ada Gesekan Etnis usai Ramai Surat Tantangan - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kapolda DIY Pastikan Tak Ada Gesekan Etnis usai Ramai Surat Tantangan - CNN Indonesia

Share This

  

Kapolda DIY Pastikan Tak Ada Gesekan Etnis usai Ramai Surat Tantangan

Rabu, 12 Feb 2025 12:27 WIB

Pertemuan antara Gubernur DIY Sir Sultan Hamengku Buwono X, perwakilan Keluarga Madura Yogyakarta, dan Kapolda Yogyakarta Irjen Pol Suwondo Nainggolan, memastikan keamanan wilayah usai beredar surat tantangan carok. (Foto: CNN Indonesia/Tunggul)

Yogyakarta, CNN Indonesia 

--

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan tak ada pertikaian antaretnis yang terjadi di wilayahnya menyusul beredarnya sebuah surat berisi tantangan.

"Ini bukan persoalan etnis, ini persoalan individu melakukan perbuatan pidana," kata Suwondo ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (12/2).

Suwondo kala itu baru saja menghadiri pertemuan bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan perwakilan keluarga Madura di Yogyakarta.

Pertemuan ini sebagai bagian dari dinamika yang mengalir merespons beredarnya sebuah surat mengatasnamakan Keluarga Madura Yogyakarta.

Surat itu menuliskan warga Madura yang membuka usaha warung kelontong di DIY resah lantaran tindakan oknum dari kelompok masyarakat tertentu yang melakukan pemukulan dan perusakan. Disebutkan bahwa kejadian telah mencapai puluhan kali.

Surat itu pun meminta tokoh kelompok yang dimaksud memberikan jaminan agar perbuatan macam itu tak kembali terulang, atau Keluarga Madura Yogyakarta akan menantang melakukan carok secara terbuka.

Carok sendiri merupakan tradisi duel yang dilakukan orang Madura untuk menuntaskan suatu permasalahan.

Pasca beredarnya surat itu, Suwondo mengatakan bahwa Polri, TNI beserta Pemda telah mendatangi seluruh pihak terkait demi mencari tahu duduk permasalahan dari peristiwa ini.

Selain itu, Suwondo memastikan telah dilakukan proses hukum pada kasus yang memicu peristiwa ini. Pelakunya, menurut dia, sudah ditangkap.

"Sudah ditangkap, sudah diproses," klaim Suwondo.

Lebih jauh, Suwondo menekankan bahwa kepolisian berkomitmen terus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Termasuk, memodifikasi patroli dengan pola stasioner serta kegiatan preventif lainnya demi menanggulangi potensi gangguan kamtibmas.

"Kalau pun terpaksa harus melakukan penegakan hukum, maka kami akan melakukan penegakan hukum sesuai rasa keadilan dari semua pihak," tegas Suwondo.

Sementara itu, Mahrus Ali selaku juru bicara Keluarga Madura Yogyakarta menuturkan bahwa peristiwa beberapa waktu lalu yang memicu pihaknya mengeluarkan surat terbuka itu dianggap sudah selesai.

Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di Yogyakarta. Dia juga menjelaskan bahwa maksud dibuatnya surat 'carok' tersebut.

"Surat itu muncul lebih karena kecintaan kami terhadap Jogja, kami tidak rela Jogja ini menjadi kota yang tidak aman. Selama ini kan Jogja aman, nyaman, maka dibuatlah surat itu," tutur Mahrus.

"Jadi kami sebetulnya ingin meredam jangan sampai ada carok. Maka dibuatlah surat itu, jadi bukan caroknya sebetulnya orientasinya. Lebih kepada meredam psikologi massa agar ayo kita tidak dengan mudah marah karena ada kejadian-kejadian tidak mengenakkan," pungkasnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan, hasil dialog dari seluruh unsur terkait telah ia terima laporannya. Rapat bersama jajaran Forkopimda yang berproses hingga pertemuan hari ini telah menyimpulkan dua hal sebagai solusi jangka pendek.

"Pertama, warung itu punya tulisan 'bayar tunai'. Dengan tunai itu secara hukum punya posisi," tutur Sultan.

"Kedua, kalau terjadi pemaksaan dan sebagainya kami minta proses hukum, konsisten supaya dengan begitu kondisi itu menurun, tidak terjadi lagi. Itu aja keputusannya yang bisa dilakukan segera untuk mendinginkan suasana," sambung Sultan.

Raja Keraton Yogyakarta itu turut meminta agar jajaran Forkopimda meningkatkan keamanan dan kenyamanan di provonsinya.

(kum/wis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages