Kisah Inspiratif, Kisah Inspirasi
Kisah Sukses Andanu Prasetyo, Pendiri Kopi Tuku yang Berhasil Ekspansi ke Korsel

Andanu Prasetyo adalah pendiri dan pemilik Kopi Tuku, salah satu brand kopi yang mengawali tren kedai kopi lokal.

Kisah Sukses Andanu Prasetyo, Pendiri Kopi Tuku yang Berhasil Ekspansi ke Korsel. (Foto: Instagram/Andanu Prasetyo)
IDXChannel—Kisah sukses Andanu Prasetyo menarik untuk diulas. Dia adalah pendiri dan pemilik Kopi Tuku, salah satu brand kopi yang mengawali tren kedai kopi lokal di Jakarta dan sekitarnya.
Kopi Tuku dikenal dari kedainya di Cipete dan Pasar Santa, Jakarta Selatan. Namun sebelum cabang di Pasar Santa didirikan, Andanu pernah membuka kedai di Senopati, tapi belum setahun beroperasi kedai itu dipindahkan ke Pasar Santa.
Andanu mendirikan usaha Kopi Tuku saat masih menjalani tugas saat dia masih berkuliah di Prasetya Mulya Business School. Awalnya Andanu melakukan riset kuliah tentang kopi pada semester III, sampai akhirnya dia ingin berkontribusi lebih pada industri kopi lokal.
Pemuda yang sempat tinggal di Australia ini menganalisa budaya minum kopi masyarakat, dan mendapati bahwa tingkat konsumsi kopi lokal di kalangan masyarakat masih minim. Dari situlah dia tertarik untuk mendirikan kedai kopi yang menggunakan biji lokal.
Pada 2015, Andanu menyewa lapak toko kosong di Cipete dan mendirikan toko kopi di situ. Usai membuka kedai Kopi Tuku di Cipete, Andanu sempat membuka cabang di depan Ruci Art Senopati, tapi akhirnya dipindahkannya kedai itu ke Pasar Santa.
Salah satu produk unggulan di Kopi Tuku adalah es Kopi Susu Tetangga. Melansir Cipete Creative District (16/1), penamaan menu itu terinspirasi dari suasana kedai yang seringkali menjadi daya tarik utama sebuah tempat ngopi.
Sebelum tren kedai kopi marak di Indonesia, sebelumnya tempat ngopi yang umum dikenal masyarakat adalah Starbucks dan Coffee Bean, brand kopi dengan harga mahal. Dengan harga yang jauh lebih terjangkau, Kopi Tuku sukses menggaet minat masyarakat.
Kini mulai bermunculan brand dan kedai kopi lokal yang menawarkan menu kopi dengan biji kopi lokal, dengan harga yang juga terjangkau. Kopi Tuku sendiri kini berhasil membuka puluhan cabang di Jakarta dan sekitarnya.
Kopi Tuku bahkan berhasil membuka kedai kopi di Korea Selatan. Dalam satu hari, penjualan Kopi Tuku di Indonesia bisa mencapai ribuan gelas.
Itulah kisah sukses Andanu Prasetyo, pendiri dan pemilik Kopi Tuku.
(Nadya Kurnia)
Komentar
Posting Komentar