Luhut Akui Daya Beli Kelas Menengah Melemah

--
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui daya beli masyarakat melemah, terutama kelas menengah.
Dalam paparannya, Luhut mengatakan pasca pandemi covid- 19 sebanyak 9,4 juta warga kelas menengah turun kasta ke kelas menuju menengah, rentan miskin, hingga kelompok miskin.
"Nah memang betul daya beli menurun, kalau anda lihat slide ini, ada penurunan kita lihat, dan ini tugas kita ramai-ramai untuk tadi kita memperbaiki," katanya dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025, Rabu (19/2).
Namun, Luhut mengatakan kondisi Indonesia saat ini masih cukup baik. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 yang mencapai level 5 persen.
Ia yakin dengan perbaikan penggunaan digital dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang terus ditekan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melejit.
"Kita berharap gradually naik mungkin di atas 5,2, 5,5, (persen) dan seterusnya. Dan ini saya kira, saya sangat optimis melihat ini. Sekali lagi, kita harus kompak," katanya.
Menurutnya, memang Indonesia masih memiliki berbagai kekurangan di berbagai sisi. Namun, kekurangan tidak hanya dimiliki Indonesia, tetapi juga negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS).
"Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah," katanya.
(pta/fby)
Komentar
Posting Komentar