Menkeu Era Jokowi Lihat Orang Mulai Gelisah Imbas Efisiensi Prabowo - CNN Indonesia

 

Menkeu Era Jokowi Lihat Orang Mulai Gelisah Imbas Efisiensi Prabowo

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Menteri Keuangan (Menkeu) 2014-2016 Bambang Brodjonegoro melihat orang-orang mulai gelisah imbas efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

Bambang lebih senang menyebutnya dengan realokasi anggaran. Ini karena tidak ada pengurangan total belanja pemerintah di APBN 2025.

Yang terjadi hanya masalah prioritas anggaran.

"Saya lebih suka mengatakan realokasi anggaran karena itulah yang saya lakukan waktu menjadi menteri keuangan. Kami harus melakukan realokasi dari waktu ke waktu," ucap Bambang dalam Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

"Orang-orang mulai gelisah, orang-orang mulai bertanya. Apa yang akan terjadi dengan pertumbuhan ekonomi kita? Apa yang akan terjadi dengan infrastruktur dasar?" sambungnya merespons gejolak di masyarakat.

Pria yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional itu sepakat ada kebutuhan besar atas investasi publik. Ini juga sebagai jalan untuk meningkatkan daya beli kelas menengah.

Namun, Bambang mengatakan pemerintah sekarang mesti berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Salah satu yang bisa didorong agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan adalah menggaet investasi swasta.

Bambang mengatakan Indonesia sudah lama mengenal konsep public private partnership (PPP). Namun, dulu APBN masih mampu memikul beban berat pembangunan.

"Manfaatkan PPP lebih banyak. Kerja lebih keras agar proyek infrastruktur tetap jalan, tapi tidak dibiayai langsung oleh APBN. Biarkan sektor swasta mengambil porsi investasi lebih besar. Banyak skema PPP yang menurut saya masih workable, doable, dan feasible untuk dikerjakan swasta," jelasnya.

"Saya ingin menekankan bahwa kita tidak boleh mengeluh terlalu dini atau terlalu gampang saat pemerintah mengambil tindakan. Tentu saja Anda mengeluh, tapi mungkin hanya di awal. Ini saatnya bagi semua orang, terutama di pihak pemerintah dan birokrasi untuk lebih kreatif," pesan Bambang.

Rincian penghematan Rp750 triliun yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto:

1. Putaran pertama Rp300 triliun

2. Putaran kedua Rp308 triliun
- Dikembalikan Rp58 triliun untuk 17 K/L (sisa Rp250 triliun)

3. Putaran ketiga Rp300 triliun dari dividen BUMN
- Dikembalikan Rp100 triliun untuk modal kerja BUMN (sisa Rp200 triliun)

Alokasi penghematan US$44 miliar (Rp750 triliun):

1. Makan bergizi gratis US$24 miliar
2. Investasi di Danantara US$20 miliar

(agt/skt)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita