Pantau Pembangunan 2.100 Rumah bagi Pejuang Eks Timtim, Kajati NTT Sebut Kualitas Bangunan Mengkhawatirkan Halaman all - Kompas
Pantau Pembangunan 2.100 Rumah bagi Pejuang Eks Timtim, Kajati NTT Sebut Kualitas Bangunan Mengkhawatirkan Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/02/21/67b8124847151.jpg)
KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kajati NTT), Zet Tadung Allo, mengunjungi lokasi pembangunan 2.100 unit rumah khusus bagi pejuang eks Timor-Timur di Desa Oebola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Kamis (20/2/2025).
Kunjungan ini bertujuan memantau progres dan kualitas pekerjaan yang sedang berlangsung.
Dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Zet mengaku khawatir melihat kondisi bangunan.
"Saya melihat langsung kondisi pembangunan ini dan yang paling mengkhawatirkan adalah banyaknya bangunan yang sudah mengalami retak, padahal belum diserahterimakan," ujarnya.
Masinton Ungkap Alasan Kepala Daerah PDI-P Tunda Ikut Retret
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan adanya ketidaksesuaian mutu pekerjaan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Zet juga mencatat bahwa ada kemungkinan beberapa bagian pekerjaan disubkontrakkan, yang berpotensi menurunkan kualitas bangunan.
"Sehingga, pengawasan harus lebih ketat karena pemborosan anggaran memang belum tentu korupsi, tetapi pengurangan mutu pekerjaan bisa menjadi indikasi korupsi," tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa hal ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat yang akan menempati rumah tersebut.
Baca juga: Hasil Asesmen Sementara, 19.000 dari 44.000 Napi Layak Terima Amnesti
Zet berkomitmen tidak tinggal diam. Ia berencana segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar perbaikan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan dapat dilakukan sebelum rumah-rumah itu diserahkan kepada masyarakat.
"Jika ditemukan adanya unsur kelalaian atau pelanggaran hukum, maka kami akan menindaklanjutinya dengan langkah hukum yang tegas sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Proyek pembangunan rumah ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi hak dan kesejahteraan para pejuang eks Timor-Timur.
"Oleh karena itu, kami memastikan proyek ini harus berjalan dengan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas yang baik," ujar Zet.
Baca juga: Senyum Warga Eks Timtim, Terima Tanah dan Rumah Setelah 25 Tahun
Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama agar proyek ini memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pembangunan 2.100 unit rumah khusus ini merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan dengan menggunakan teknologi rumah tahan gempa (RTG) tipe RISHA 36.
Setiap unit dibangun di atas lahan kavling berukuran 10x15 meter atau 150 meter persegi.
Baca juga: Fahira Idris Sebut Pembangunan di Kepulauan Seribu Jadi Kunci Kemajuan Jakarta
Sumber dana proyek ini berasal dari APBN tahun anggaran 2022 dan 2023.
Paket pekerjaan pembangunan terdiri dari tiga bagian.
Paket 1, sebanyak 727 unit, dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak setelah addendum sebesar Rp 141.971.304.500.
Progres fisik mencapai 99,69 persen dengan jangka waktu kontrak dari 14 Desember 2022 hingga 31 Maret 2025, dengan denda karena perbaikan beberapa rumah akibat penurunan tanah.
Paket 2 mencakup 687 unit yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak setelah addendum sebesar Rp 136.947.370.000, dengan jangka waktu kontrak dari 21 Desember 2022 hingga 19 Februari 2025.
Baca juga: Prabowo Ucapkan Terima Kasih Warga Eks Timtim Tetap Setia pada NKRI
Paket 3, sebanyak 686 unit, dikerjakan PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak setelah addendum sebesar Rp 143.837.300.000, progres fisik mencapai 98,95 persen, dan jangka waktu kontrak dari 21 Desember 2022 hingga 31 Maret 2025, juga dengan denda karena perbaikan rumah akibat penurunan tanah.
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk proyek ini dipercayakan kepada PT Yodya Karya (Persero) bersama KSO PT Hegar Daya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Keeway Gleiten 125 | Motor Cruiser Tapi Matic ? | FIRST IMPRESSION
Komentar
Posting Komentar