Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah
Pemimpin Negara-Negara Arab Kumpul di Saudi Bahas Rencana AS Rebut Gaza

RIYADH, iNews.id - Para pemimpin Arab berkumpul di Arab Saudi, Jumat (21/2/2025), membahas upaya melawan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengambil alih Jalur Gaza serta merelokasi penduduknya.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengundang para pemimpin negara Teluk plus Mesir dan Yordania untuk melakukan pertemuan di Ibu Kota Riyadh.
Namun kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, pertemuan tersebut tidak resmi serta digelar dalam kerangka memperat hubungan persaudaraan para pemimpinnya.
“Mengenai aksi bersama Arab serta keputusan yang dikeluarkan, hal itu akan menjadi agenda pertemuan puncak darurat Arab mendatang yang akan diselenggarakan di Republik Arab Mesir,” demikian laporan SPA, merujuk pada pertemuan darurat Liga Arab pada 4 Maret mendatang untuk membahas isu Israel dan Palestina.
Seorang sumber keamanan Saudi mengatakan, pembicaraan itu akan membahas rencana rekonstruksi Gaza versi Mesir.
Pemerintahan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi belum mengumumkan inisiatif negaranya soal rekonstruksi Gaza. Namu mantan diplomat Mesir Mohamed Hegazy menjelaskan rencana rekonstruksi tiga fase selama periode 3 hingga 5 tahun.
Tahap pertama, berlangsung selama 6 bulan, akan difokuskan pada pemulihan awal.
"Alat berat akan didatangkan untuk membersihkan puing-puing, sementara zona aman yang ditunjuk akan ditetapkan di Gaza untuk merelokasi penduduk sementara," kata Hegazy, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (22/2/2025).
Selanjutnya, rekonatruksi tahap kedua akan dilakukan konferensi internasional untuk menjelaskan perincian rekonstruksi dan difokuskan pada pembangunan kembali infrastruktur utilitas.
"Tahap terakhir akan mengawasi perencanaan Gaza, pembangunan unit perumahan, dan penyediaan layanan pendidikan dan perawatan kesehatan," ujarnya.
Rencana Trump untuk merebut Gaza telah menyatukan negara-negara Arab untuk menentangnya. Trump memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung warga Gaza. Namun Raja Abdullah dari Yordania dan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dengan tegas menolak rencana itu.
Umer Karim, pengamat kebijakan luar negeri Arab Saudi, menyebut pertemuan tersebut sebagai yang terpenting bagi dunia Arab sejak puluhan tahun. Apalagi ini membahas nasib Palestina.
PBB memperkirakan pembangunan kembali Gaza bisa menelan biaya lebih dari 53 miliar dolar AS, sebanyak 20 miliar dolar di antaranya akan dihabiskan untuk 3 tahun pertama.
Komentar
Posting Komentar