Pengusaha Minta Pemerintah Tak Hentikan Proyek Strategis Gegara Efisiensi
-
Forum Komunikasi Jasa Konstruksi Indonesia (FKJKI) menyampaikan rekomendasi strategis kepada pemerintah terkait kebijakan efisiensi anggaran yang tengah diambil. Dalam hal ini, jangan sampai pembangunan proyek strategis terganggu hingga akhirnya mangkrak.
Ketua FKJKI Andi Rukman Karumpa menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan proyek strategis, terutama yang telah berjalan, agar tidak mangkrak. Hal ini menurutnya penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah harus memastikan proyek-proyek yang sudah berjalan tidak terhenti karena efisiensi anggaran. Ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang menjadi fondasi pembangunan nasional," ujar Andi, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FKJKI juga mengusulkan relaksasi regulasi untuk mempermudah akses pendanaan dan perizinan proyek infrastruktur. Andi meyakini, langkah ini akan mendorong percepatan pembangunan yang lebih efisien di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.
"FKJKI juga berharap pemerintah memastikan keberlanjutan proyek daerah dengan mendorong pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran pembangunan," ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memastikan keberlanjutan proyek di daerah. Andi berharap pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran pembangunan, meski ada kebijakan efisiensi.
Menurutnya, pelaku usaha sektor konstruksi memiliki komitmen penuh dalam mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan. UMKM sektor konstruksi juga siap berperan aktif dalam menjalankan pekerjaan untuk pembangunan maupun perbaikan infrastruktur sekolah maupun layanan kesehatan.
Tidak hanya memberikan masukan kepada pemerintah, Andi mengatakan, pihaknya juga mengajak perusahaan konstruksi untuk beradaptasi dengan melakukan efisiensi internal. Salah satu langkah yang diusulkan adalah melalui pelatihan dan sertifikasi guna meningkatkan daya saing anggota dalam proyek swasta maupun internasional.
"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan konstruksi untuk terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi. Ini penting agar mereka tetap kompetitif dan mampu bersaing di pasar global," kata Andi.
FKJKI juga berkomitmen membantu UKM konstruksi agar dapat masuk ke rantai pasok industri besar dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Andi berharap rekomendasi FKJKI ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan pelaku industri konstruksi dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal FKJKI Sigit Adjar Susilo menyampaikan, kebijakan efisiensi anggaran dapat menyebabkan terhambatnya pembangunan infrastruktur penting, mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, hingga akses jalan yang mendukung distribusi barang dan jasa.
Sigit juga berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan langkah mitigasi yang lebih efektif guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan sektor konstruksi.
"Selain itu, perlu ada peraturan dari pemerintah untuk mengakselerasi skema pembiayaan kreatif yang melibatkan swasta agar proyek-proyek infrastruktur tetap berjalan meski anggaran terbatas," kata Sigit.
(shc/ara)
Komentar
Posting Komentar