Profil Fatima Abushanab, Sosok Penerjemah Presiden Erdogan Berdarah Palestina | NNC Netralnews

 

Profil Fatima Abushanab, Sosok Penerjemah Presiden Erdogan Berdarah Palestina | NNC Netralnews

Baca berita dengan pengalaman lebih baik melalui aplikasi NNC.

PERSONA

Berikut Mengenal Lebih Dekat Sosok Fatima Abushanab Merupakan Penerjemah Presiden Turkiye Erdogan Berdarah Palestina

Profil Fatima Abushanab, Sosok Penerjemah Presiden Erdogan Berdarah Palestina

Potret cantik Fatima Abushanab penerjemah Presiden Erdogan.

(X @FaktaBukanAuta)

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Tak hanya kedatangan Presiden Turkiye Reccep Tayyip Erdogan bersama istrinya Emine Erdogan jadi sorotan saat di Indonesia pada 11-12 Februari 2025, juga sosok wanita canti penerjemahnya turut dipuji warganet akan kecantikannya.

Bahkan cukup banyak warganet hendak menjodohkan wanita penerjemah itu dengan anaknya Presiden Prabowo, Didit juga bersama Seskab Teddy Indra Wijaya.

Lantas, siapa sosok wanita penerjemah cantik Presiden Reccep Tayyip Erdogan ini? Berikut sedikit profil tentang dirinya.

Melansir dari spiritofaqsa.or.id dan turkinesia.net , wanita tersebut diketahui bernama Fatima Qawuqji Abu Shahab (Nama Palestina) atau Fatima Gulhan Kavakci Abushanab (Nama Turkiye), yang awalnya sempat menjadi sorotan usai dirinya ditunjuk sebagai penerjemah Presiden Turkiye Erdogan, yang awal terlihat dirinya mendampingi saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di sela-sela KTT NATO di Brussels, Belgia, pada Senin (15/6/2021) lalu. 

Menariknya, Fatima Abushanab ini memiliki darah campuran Palestina dan Turkiye, memiliki lulusan pendidikan di bidang hubungan internasional.

Ayahnya adalah keturunan Palestina bernama Ali Ahmad Abu Shanab. Sedangkan ibunya bernama Merve Kavakci adalah warga negara Turki yang kini menjabat sebagai Duta Besar untuk Malaysia.

Dia juga putri dari Marwa Qawudji, penghafal 30 juz al-qur'an sekaligus wanita pertama yang mengenakan hijab di Parlemen Turki.

Ia konsisten mengenakan hijab pada saat pemerintahan Turkiye masih menganut paham Sekularisme. Hal itu membuat mengenakan hijab menjadi perjuangan yang sangat berat, meski mengharuskan membuatnya terusir dari negara tersebut sebelumnya.

Namun ketika Erdogan berhasilmengabil alih pemerintahan Turkiye, negara tersebut berkembang lebih baik, terutama bagi agama islam. Bahkan saat itu seluruh hak Merve dikembalikan. Ia bahkan diberi kehormatan sebagai duta besar Turkiye untuk Malaysia.

Sementara anaknya, Fatima, Erdogan mengangkat dia sebagai penerjemah di berbagai forum dunia dan berbagai pertemuan rahasia dengan pemimpin dunia lainnya.

Sampai saat ini, Erdogan memuliakan dua muslimah tersebut dan diberikan tanggungjawab untuk mengemban amanah dari negara.*

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita