Aliansi Jogja Memanggil Gelar Aksi Tolak UU TNI di Depan Gedung Agung
--
Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil kembali menggelar unjuk rasa menolak pengesahan hasil revisi UU TNI di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta alias Gedung Agung, Kamis (27/3) sore.
Massa yang mayoritas mengenakan pakaian bernuansa gelap berkumpul di lokasi dan memulai aksi sekitar pukul 16.40 WIB. Aksi hari ini bertajuk 'Negara Sedang Gawat, Bangun Solidaritas Rakyat'.
Mereka memasang berbagai macam spanduk bernada kritik terhadap rezim, dan tentunya perlawanan terhadap pengesahan revisi UU TNI. Satu di antaranya adalah 'Seret Militer Kembali ke Barak'.
"Produk hukum ini mengaktifkan kembali semangat dwifungsi ABRI/TNI, yang seharusnya dikubur dalam-dalam dengan lengsernya Soeharto pada 1998. Saat ini, TNI bisa duduk di jabatan sipil dan berkuasa atas rakyat. Keleluasaan tentara dapat mengulangi kejahatan masa lalu," kata juru bicara aksi, Bung Koes, dalam keterangannya, Kamis.
Aliansi juga menyoroti tindakan represif aparat kepada massa yang menolak revisi UU TNI di berbagai daerah. Menurut mereka, aparat telah menggunakan kekerasan untuk memukul mundur massa.
"Di Yogyakarta, Massa aksi damai di gedung DPRD dipaksa membubarkan diri dengan water canon," ujar Bung Koes.
"Layaknya penjahat kemanusiaan, aparat di Malang melakukan brutalitas tanpa pandang bulu pada sektor yang seharusnya terlindungi hukum. Enam orang pers mahasiswa dikejar, dikeroyok, dan dipukuli," lanjutnya.
Bukan cuma itu, aliansi juga menyoroti dugaan teror berupa paket berisi potongan kepala babi dan bankai tikus ke kantor Tempo.
Pengiriman tersebut diduga kuat untuk menebar teror atas kerja-kerja jurnalistik yang independen dari kekuasaan dan sedang membuat liputan intensif udang di balik batu Revisi UU TNI. Belum lagi respons Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi atas peristiwa ini yang dianggap menyepelekan.
"Dari serangkaian kekerasan dan teror yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat, kami menyerukan negara sedang gawat, bangun solidaritas rakyat!" ujar Bung Koes.
Hingga menjelang Maghrib, aksi terpantau masih berjalan cukup kondusif dengan pengamanan sejumlah anggota kepolisian. Peserta aksi silih berganti melakukan orasi dan musikalisasi.
(kum/tsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar