Dunia Internasional,
Balas Trump soal Tarif Pajak, Warga Kanada Ramai-ramai Boikot Penerbangan ke AS

Ottawa, VIVA – Warga Kanada ramai-ramai membatalkan rencana perjalanan ke AS di tengah meningkatnya rasa frustrasi akan tingginya tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Menurut laporan dari The Canadian Press (CP), Rabu 5 Maret 2025, para pelancong telah menyatakan rasa frustrasi atas dampak ekonomi dari tarif baru tersebut, yang menyebabkan perubahan rencana dan pertimbangan ulang perjalanan ke Washington.
Melansir dari ANews, Kamis 6 Maret 2025, salah satu agen perjalanan terkemuka, Flight Centre Travel Group Canada, pemesanan ke destinasi AS turun 40 persen pada bulan Februari dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2024.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa setidaknya satu dari lima pelancong membatalkan rencana ke AS dalam tiga bulan terakhir.
Dengan tarif yang menyebabkan patriotisme yang meluas di Kanada, CP menyatakan bahwa beberapa warga Kanada telah mengalihkan fokus mereka ke destinasi alternatif di Eropa dan Karibia untuk mencari pilihan yang lebih terjangkau.
Martin Firestone, presiden perusahaan asuransi yang berkantor pusat di Toronto, Travel Secure Inc, mengatakan, "Sentimen anti-Trump ini benar-benar memainkan peran besar di sini, di mana orang-orang berkata, 'Saya tidak akan pergi ke AS, saya tidak akan bepergian ke sana berdasarkan apa yang dia lakukan kepada kami di Kanada.'"
Bandara Internasional Toronto Pearson di Kanada
Perubahan kebiasaan pemesanan wisatawan Kanada ke AS terjadi di tengah ketegangan perdagangan AS-Kanada. Washington menunda tarif 25 persen untuk impor Kanada dan Meksiko selama satu bulan yang dimulai pada Selasa, 4 Maret 2025.
Presiden AS itu juga telah berjanji untuk memperluas tarif ke berbagai industri lain, termasuk tembaga, semikonduktor, mobil, farmasi, dan kayu.

Trump Bakal Terapkan Tarif Timbal Balik 2 April 2025, Ekonom Ungkap Dampaknya ke RI
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan menerapkan tarif resiprokal atau timbal balik terhadap India dan China pada 2 April 2025.
VIVA.co.id
5 Maret 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar