China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS - Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS - Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional 

China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS | Halaman Lengkap

China mengirimkan delegasi senior ke Panama ketika hubungan kedua negara dikabarkan renggang, terkait perkembangan terbaru seputar Terusan Panama. Foto/Dok

JAKARTA 

-

China 

telah mengirimkan delegasi senior ke Panama ketika hubungan kedua negara dikabarkan renggang, terkait perkembangan terbaru seputar

Terusan Panama 

. Pengamat menilai, pegiriman delegasi ini sebagai upaya China untuk coba memahami apa yang sedang terjadi dan mungkin melihat celah untuk bisa membalikkan situasi.

Menurut kantor berita pemerintah Tiongkok Xinhua, delegasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri, Ma Hui yang membawahi hubungan internasional itu akan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin partai politik besar dan lembaga independen saat mengunjungi negara Amerika Tengah itu.

Ma mengatakan, bahwa China "bersedia untuk memperkuat hubungan dengan partai politik dan think tank Panama, meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan, dan mengkonsolidasikan fondasi dukungan publik untuk hubungan persahabatan China-Panama".

AS Caplok Pelabuhan Utama Terusan Panama, Keluarkan Duit Rp368 Triliun

Kunjungan itu menyusul pengumuman mengejutkan bulan ini oleh taipan Hong Kong, Li Ka-shing, ketika CK Hutchison Holdings disebutkan bakal menjual operasional pelabuhannya, termasuk yang berada di dekat Terusan Panama, kepada kelompok yang dipimpin oleh perusahaan investasi Amerika BlackRock.

Kesepakatan tersebut terjadi di tengah tekanan AS pada Panama, yang mencoba membebaskan kanal itu dari apa yang diklaim Amerika Serikat (AS) di bawah kendali China.

China telah mengkritik keras langkah tersebut, dengan menggambarkan penjualan itu sebagai langkah yang "mengkhianati" rakyat China. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memuji kesepakatan itu.

Asisten profesor kebijakan luar negeri di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Dylan Loh mengatakan, kunjungan delegasi China kemungkinan akan ditujukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan terbaru Panama, apakah "menyetujui tekanan AS dan mencoba menggoda niat strategis Washington".

Dia mengatakan, tujuan lain adalah untuk melihat apakah langkah Panama baru-baru ini adalah tanda "pergeseran yang penting" ke arah AS. Ditambah Beijing juga akan mencari informasi lebih lanjut tentang apa arti penjualan pelabuhan yang penting bagi rute perdagangan dan pelayaran China.

Baik Panama dan China telah menolak klaim Trump tentang pengaruh China atas Terusan Panama. Tetapi Panama, di bawah tekanan yang meningkat dari Washington, bulan lalu bergerak untuk menarik diri dari inisiatif China's Belt and Road Initiative atau yang disebut jalur sutra modern.

Keputusan itu diartikan oleh Beijing sebagai kebijakan yang "bukan untuk kepentingan vital Panama".

Loh mencatat, bahwa delegasi yang dipimpin oleh Ma, mayoritas berasal dari Departemen Internasional Partai Komunis daripada kementerian luar negeri China - yang berarti kunjungan itu dibingkai sebagai perjalanan politik. Namun Ia menambahkan, kebijakan luar negeri tetap ada kemungkinan untuk dibahas.

"Bagi saya, ini adalah respons cepat dari Beijing untuk memahami apa yang sedang berlangsung dan jika mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut ...," katanya.

Direktur Institut Urusan Internasional di Universitas Renmin di Beijing, Wang Yiwei mengatakan, kunjungan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran AS atas peningkatan investasi China di Panama. Dia mengatakan Washington melihat itu sebagai tantangan dan ingin "melemahkan posisi China sebagai mitra dagang global terbesar".

"AS mencoba mengganggu banyak hal, memaksa Panama untuk menarik diri dari kesepakatan dengan cara yang mirip dengan apa yang terjadi dengan Italia," katanya.

Ia mengacu pada keluarnya Italia dari program infrastruktur Beijing pada tahun 2023 untuk menyelaraskan lebih dekat dengan sekutu Baratnya termasuk AS.

Menurut Wang, kunjungan itu menunjukkan bahwa terlepas dari perkembangan baru-baru ini, China akan terus terlibat dengan Panama dan berusaha untuk "menghindari dampak negatif" dari perkembangan baru-baru ini, terutama yang melibatkan Belt and Road Initiative.

"Kita tidak hanya perlu meningkatkan hubungan Panama-China, tetapi juga mencegah efek domino yang menyebabkan kesalahpahaman antara China dan negara lain," katanya.

"Kita harus terus terlibat secara positif dengan negara-negara ini, mendorong mereka untuk melawan paksaan AS, yang melanggar kepentingan nasional mereka," bebernya.

Panama Buang Proyek Belt and Road China Dibayangi Ancaman Trump

Menurut laporan Xinhua tentang kunjungan itu, Panama menyatakan kesediaannya untuk memperdalam pertukaran persahabatan antara kedua belah pihak dan "mempromosikan pembangunan berkelanjutan persahabatan Panama-China".

(akr)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages